RSS
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Puisi untuk Ibu Tercinta

" I B U "




Tiada sutera yang begitu lembut seperti belaianmu ibu

Tiada Tempat yang paling nyaman selain pangkuanmu ibu

Tiada bunga yang lebih cantik selain senyummu ibu

Tak ada jalan yang begitu berbunga-bunga seperti yang dicetak dengan langkah kakimu ibu

Tiada wajah yang sangat ingin ku lihat laksana wajahmu ibu

Tiada senyum yang ingin ku dapat seperti senyum indahmu ibu

Tiada kata yang ingin ku dengar kecuali nasehat kebaikanmu ibu

Tiada raga yang ku rindu untuk ku peluk selain dirimu ibu

Kau adalah alasan kenapa aku ada

Kau adalah malaikat untuk ku di dunia

Kau adalah segalanya untuk ku

Tiada kata yang mampu ku ucap kecuali satu untuk mu

"I Love You"

:)

Puisi 2014

" ReSaH "

 












langkah kaki ku telah sampai pada titik akhir
dimana ku tak mampu lagi mengerjar mu
yang terus berlari dan berlari
mengacuh kan diri ku di sini

lelah ku telah menumpuk pada jiwa dan raga
memberatkan hati ku untuk mencinta mu
bukan, bukan aku tak sungguh
tapi kamu yang membuatnya lemah

cukup, cukup sudah
jangan kau tengok aku lagi
teruslah berlari hingga merasa lelah
jauh dari ku dan cinta ku

biar, biarlah sudah
cinta ini ku simpan sendiri
iya, hanya aku sendiri
disini bersama luka hati ini

maaf, maafkan aku
membuat mu berlari sejauh ini
bukan, bukan maksud hati ku begitu
tapi apalah arti ini semua bagi mu

Cerpen Terbaru 2014

"Apa yang Salah dengan Janda ?"

 

Sejurus rasa itu menerpa hati yang telah lama hampa tanpa isi. Dia, dengan jilbab panjang mengulur, dengan busana kurung yang anggun, dan dengan tingkah laku yang santun. Iya, dia, yang telah menggugurkan berjuta nama yang pernah singgah di dada ini. Mengubah rasa kagum untuk mereka yang sempat singgah di hati ku. Senyumnya laksana ribuan petir yang hanya bisa membuat ku terpaku dalam keriuhan. Suara lembutnya ibarat deburan ombak yang berderu merdu. Siapakah gerangan dia? Tak sedikitpun aku tahu tentangnya, namun pertemuan di depan masjid itu adalah awal ku untuk mencari tahu tentangnya.

Udara dingin menyelimuti kota Seoul yang tak pernah tidur ini, usai solat ashar dan pengajian tadi aku segera keluar dari Seoul Central Masjid, aku tak ingin melewatkan sedikit waktu untuk melihatnya. Segera ku susuri tangga masjid dan berpura-pura memasang sepatu dengan slow motionts tentunya. Hanya untuk melihatnya kembali, inikah cinta ? Entahlah...

Perkenalkan nama saya Kim Chin-Sun Ismail, nama Ismail saya dapat setelah saya menjadi Muslim 2 tahun lalu. Tapi saya tidak akan membahas tentang saya sendiri. Tapi tentang dia! iya dia... :) Aku baru beberapa kali ini melihatnya di sini, ku kira ia baru saja pindah kesini. Entah dari mana, aku tidak tahu. Sepertinya orang Melayu, terlihat dari beberapa temannya, ada beberapa yang aku kenal. Wajahnya tidak hanya cantik, tapi bersinar ku lihat. Entah ini efek cinta atau apa, aku tak peduli.

Kebetulan waktu itu kulihat Fatimah bersamannya, Fatimah mahasiswi ku asal Indonesia yang baru semester dua. Dia tampak akrab dengan nya, "wah... bisa nih, fatimah mengenalkan aku padanya." pikir ku senang. Hari itu aku hanya bisa puas dengan melihatnya dari kejauhan. Aku masih bingung, ada apa sebenarnya dengan diri ku ini?

Esok harinya ku beranikan untuk memanggil Fatimah ke ruangan ku. Aku sudah tidak tahan lagi menganbaikan perasaan ini. Setiap detik otak dan hati ku berkecamuk untuk ingin tahu tentang dia. Tampak Fatimah datang dengan Eun-Kyung, iya aku mengerti, tidak baik laki-laki dan perempuan bukan muhrim berdua dalam satu ruang. Begitulah islam mengajarkan muslim dalam kehidupan, dan itu sangat membuat ku lebih mencintai islam ku. Dengan tanpa berbasi-basi ku persilahkan mereka masuk, dengan malu-malu, aku bingung ingin memulai dari mana pembicaraan ini. Dan setelah beberapa saat berlalu, ku coba menenangkan diri ku. Menarik nafas dan menghembuskannya dengan perlahan. Ku lihat Fatimah dan Eun-Kyung hanya saling menoleh, mengisaratkan ketidak mengertian mereka dengan tingkah ku yang terlihat aneh ini. Dengan "bismillah..." ku coba mengeluarkan kata.

"terimakasih, fatimah kau mau kesini, maaf sebelumnya jika aku mengganggu waktu mu", ucapku memecah kesunyian dalan ruangan ini.
"maaf, ada keperluan apa abeoji (bapak) memanggil saya ke sini?" tanya fatimah.
"tenang, ini bukan tentang kuliah kamu. tapi......", aku sedikit ragu + malu melanjutkan kata-kata ku.
"tapi apa pak?" kejar fatimah.
Ku mulai tersenyum kebingungan. Mungkin wajah ku sudah tampak kemerahan menahan malu, sepertinya demikian. Tampak mereka berdua di depan ku senyum-senyum seakan mengerti apa yang ku rasakan.
"begini fatimah,,, beberapa hari belakangan ini aku merasa ada yang mengganggu ku....."
"siapa yang berani mengganggu abeoji ismail?" selidik fatimah penasaran.
"Bukan mengganggu dalam artian yang negatif kok," jawabku dengan malu. " tapi mengganggu dalam artian yang baik." lanjut ku.
tampak mereka tidak mengerti maksud ku. masih tersirat tanda tanya di wajah mereka.
"beberapa hari ini, aku melihat dia, wanita itu di masjid. aku ingin mengenalnya." jelasku tanpa ragu.
"siapa dia pak?" tanya fatimah.
"dia yang kemarin sore bersama mu saat keluar dari masjid",
Sekarang, fatimah dan eun-kyung mulai mengerti maksud ku.Maksud tingkah ku yang aneh dan cara bicara ku yang membingungkan.
"Dia, namanya Zahra, asal Indonesia. Disini dia bekerja sebagai perwakilan dari kantornya yang bercabang di sini pak. Bapak suka dia ya?" jelas fatimah dan mulai menggodaku.
Sedikit berkurang penasaran ku setelah mendengar penjelasan Fatimah. Tapi masih belum sepenuhnya, jika aku belum mengenalnya langsung.
"bisa kamu mengenalkan ku padanya?"
"bisa,,, insya allah pak" :)

Sungguh senang rasa hati ini, apa ini yang dinamakan ” 첫 눈에 사랑에 빠지다 ( cheot nune sarange ppajida )  jatuh cinta pada pandangan pertama ”,,, sepertinya benar. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama ini. Semoga ini menjadi yang terbaik untuk mencari ridho mu ya Allah.

Selang beberapa hari fatimah menelpon ku, "Asalamualaikum... abeoji (bapak)  ismail"
"waalaikum salam fatimah, museun yaegi jyo (ada apa ku menelpon aku) ?"
"saya sedang berada di cat cafe bersama tante zahra, bisakah bapak kesini?"
"benarkah?" tanyaku tak percaya.
"iya,... pak", jawab fatimah dengan tawa.
"oke-oke... 5 menit lagi saya di sana. gamsahabnida.... asalamualaikum fatimah"
klik....

Ku rapikan wajah dan rambut ku, memakai jaket dan segera turun dari apartemenku di lantai 8.
Dag dig der.... jantung ku berdetak lebih kencang dari biasanya. Ku susuri jalanan dengan rasa yang campur aduk. Salju mulai turun sore ini. Ku cepatkan langkah ku, cafe cat hanya berjarak 300 meter dari tempat ku.
Aku agak malu untuk masuk, namun di sana. Dari dalam sana fatimah telah melihat ku, melambaikan tangan nya, menyuruh ku untuk masuk. Aku hanya bisa tersenyum dan mengangkat jempolku, memberi isarat oke padanya.

Ku hampiri meja mereka, "asalamualaikum" ucap ku masih dengan dada yang ber dag dig dug.
"wa'alaikumsalam..." jawab mereka kompak.
"Subhanallah... dia... iya dia.... aleumdabgo bichnaneun eolgul (cantik dan bersinar wajahnya)..." kata ku dalam hati.
"silahkan duduk pak, jangan bediri aja." suruh fatimah meledakkan kekagumanku pada dia! iya dia... :)
"gamsahabnida..." segera aku duduk. Sepertinya mereka telah lama di sini, ku lihat minuman mereka telah hampir habis.
"ohya tante, ini Bapak Kim Chin-Sun Ismail.
Bapak Kim Chin-Sun Ismail, ini tante Zahra." fatimah mengenalkan ku.
"zahra..." ucapnya lirih dan merobohkan benteng hati ku dengan senyumnya yang mid-eojiji anhneun (luar biasa).
Lama kami tenggelam dalam obrolan yang mengasyikkan, tentang dia dan aku. Sampai kita menghabiskan beberapa kue dan menambah kopi lagi. Hingga tak kita sadari, salju telah berhenti turun dan telah membuat jalanan memutih. Dari obrolan pertama ini aku merasa masih dia yang menguasai hati ku. Meskipun aku telah tahu jika dia adalah seorang gwabu (janda) dengan satu anak. Tapi hati ku masih tak mempermasalahkan itu, inikah cinta?

Waktu mengalir mengikuti arus untuk bermuara pada satu tempat. Membawaku pada sebuah kemantapan hati untuk menjadikan dia! iya dia! sebagai bidadari surga ku. Beberapa bulan berlu dengan begitu menyenangkan ku rasa. Hari-hari ku menjadi lebih indah bersama dia. Tapi, bagaimana dengan keluarga ku? Ayah dan Ibuku? Kita baru saja melewati sebuah konflik yang sungguh menguras perasaan dan pikiran ku. Sebuah cerita klasik tentang pandangan mereka yang tak tahu Islam yang sesungguhnya. Menganggap Islam seperti virus yang harus di musnahkan. Tentang keputusan ku menjadi Muslim yang sangat-sangat mereka tentang, hingga mengusir ku dari rumah yang tak sekalipun pernah aku tinggal kan. Dan sekarang, keadaan itu berangsur membaik, Ayah dan Ibu sudah kembali menerima ku dalam keluarga mereka. Akankah keputusan ku kali ini akan membuka kembali lembaran konflik itu? Ya Allah... bantu hamba mu ini. Ya Rahman... beri hamba jalan, beri hamba kekuatan.

Benar saja,,,, setelah ku utarakan keinginan ku menikahi Zahra, kembali wajah dan sikap mereka berubah, seperti dua tahun lalu pada ku. "Haruskah kau menikahi gwabu???" tanya ayah dengan nada setinggi tingginya. "Ayah tidak mempermasalahkan kau menjadi muslim, menikah dengan muslim, tapi haruskah kau menikah dengan gwabu, wahai anak ku?" suara ayah mulai pelan namun menekan.
Aku hanya bisa diam dan diam. Tak ingin menambah kemarahan ayah dan ibu. Aku yakin jika aku bicara disaat ini, pasti semua akan menjadi lebih buruk. Aku hanya bisa mendengar
Dalam budaya kami, seorang Jejaka menikahi Janda adalah sebuah aib keluarga yang memalukan. Melenceng dari budaya yang telah di junjung tinggi. Sebuah aib yang akan menjadi pergunjingan. Iya, inilah budaya dan tradisi. Aku tak bisa mempermasalahkannya. Tapi salahkan jika jodoh kita adalah seorang gwabu ???

"Ayah tahu, kamu tidak akan mendengarkan kata ayah an ibu lagi. Karena kamu sudah mempunyai dunia kamu sendiri. Pantaskah hal ini kau lakukan pada orang tua mu? setelah apa yang kami lakukan pada mu? Kami tidak menuntut banyak pada mu saat ini, tapi untuk urusan menikahi Janda, kami sangat tidak setuju. kamu sudah pernah tidak menjadi anak kami, kamu juga sudah membuat kami malu dengan kamu menjadi muslim. Apa saat ini kamu juga akan membuat kami jauh lebih malu?", dan ribuan penjelasan ayah dengan tetesan air matanya yang membuat ku merasa bersalah.

Waktu terus berlalu, aku dan zahra masih baik-baik saja. Karena memang niatan untuk menikahinya, tak ku utarakan padanya. Bukan karena ayah dan ibu ku tak setuju, tapi aku masih berpikir "apakah ia mau menerima lamaran ku?" "ah... sebuah pertanyaan yang klise."

####################################################################################

Setahun berlalu, aku masih menyimpan erat cinta ku pada Zahra. Tapi tak pernah ku ucap padanya. Entah bagaimana dengan nya, tampak ia biasa saja pada ku. Dan di sore itu, di tempat pertama aku melihatnya "Seoul Central Masjid", aku menghampirinya sesaat ia keluar dari masjid bersama teman-temannya.
"asalamualikum...." sapaku pada mereka.
"walaikum salam....." serentak mereka menjawab.
"zahra,,,,, aku ingin mengatakan sesuatu pada mu."
"ada apa kim?",,,
"maaf jika aku salah, setahun ini aku telah melewati banyak hal dengan mu. kau tahu aku dan aku tahu kamu dari cerita-cerita kita. tapi........ ada satu hal yang tak ku tahu dari mu,"
"apa itu?"
"apakah kamu mencintai ku?"
..................................................................................................................................................
 Lama tak ada jawaban dari nya, dunia terasa berhenti. Keriuhan terasa lenyap. Dadaku berdetak begitu kencang, sesak terasa di hati.
..................................................................................................................................................
"entahlah kim, aku tidak tahu...." jawabnya lirih sembari menundukkan pandangannya.
"deeeeeeeeeeeeeeeeeeeggggggggg......................................................................." jantungku terasa berhenti berdenyut. ku coba tenang. menarik nafas dalam.... menghembuskannya dengan perlahan.
"terimakasih untuk jawaban mu, asalamualaikum..................." aku tak mampu lagi berkata-kata, secepat kilat ku menghilang dari pandangan zahra dan teman-temannya.

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
sebuah tanya besar menyelimuti hati ku, "aku tidak tahu!" sebuah jawaban yang masih membingungkan ku. apakah salah cinta ini? ya Allah... beri aku jodoh yang terbaik dari sisi Mu....

pagi itu, zahra mendatangi ku ke kampus. ku lihat ia bersama fatimah di taman depan.
"asalamualaikum kim, " sapanya saat aku mulai mendekat.
"walaikum salam....." ada yang bisa aku bantu?
"tidak kim,,, aku hanya ingin ngobrol dengan mu.... boleh aku meminta waktu mu?"
"tentu saja, mari silahkan duduk...." ku persilahkan mereka duduk di banku taman itu.
zahra masih tampak bingung ingin memulai dari mana, tampak ia tertunduk dalam kebingungan.
"ada apa zahra? jika ingin membahas yang kemarin, aku tidak apa-apa. udah kamu jangan pikir kan itu."
"tidak kim, kamu tak harus bicara begitu."
"justru aku di sini ingin menjelaskan tentang yang kemarin,..."
jelasnya terhenti....................

"aku tidak tahu, apakah kebersamaan kita menumbuhkan benih cinta di hati ku. yang jelas aku rasa, aku nyaman bersama mu kim. tapi aku takut, kau tak memiliki rasa yang sama pada ku.....
aku juga berpikir kim, apakah aku pantas untuk mu. bukankan aku telah menjadi janda.... sedangkan kamu.........." jelasnya terhenti kembali................. tampak butiran air mata mengalir di wajah indahnya.
aku hanya bisa tertunduk mendengar nya, aku ingin menghapus air mata itu, tapi apa daya ku.

"zahra.....", kata ku.
"kim,,, ku mohon lupakan aku... aku tahu banyak yang akan tersakiti jika kita bersatu." potongnya.
"tidak zahra, jika kita benar, Allah bersama kita."
"aku tahu kim,,, tapi kau takut....." ucapnya dengan cucuran air mata yang semakin deras.
"takut apa? masa lalu mu?
Jinan shiganeul semyeo apa woolji malgo. Jinan babo gateun sarang geuriweo malgo 
(Jangan menangis didalam kesakitan menghitung waktu yang berlalu. Jangan merindukan cinta bodoh yang sudah berlalu)."
"saat ini hanya ada aku, kamu dan masa depan kita, insha allah" ucap ku yang juga tak kuasa membendung air mata.
"apa yang salah dengan cinta kita???" tanya ku.
"Gyeote isseul jagyeokhado eomneun nan janha. Haengbokhagireul. Deon beon dashineun majaochiji malja. 
(aku enggak pantas untuk kamu. aku harap kamu dapat bahagia. Mari kita enggak pernah bertemu lagi)
maaf kim,,, aku tak bisa melanjutkan ini......................................
 minggu depan aku akan pulang. semoga kamu mendapat yang lebih baik dari ku. maaf..........",
zahra berlari pergi meninggalkan ku di bangku taman itu. iya! hanya aku sendiri.
"Apa yang salah dengan cinta ini? Apa yang salah dengan janda? apa yang salah???? arrrrhhhhgggg......"
aku hanya bisa mematung, tubuh ku terasa lemas, aku tak percaya kebersamaan ini akan sirna. aku tak percaya cinta ini berakhir dengan begitu menyiksa hati di pagi hari. ya Allah kuatkan hamba mu ini.
ku usap air mata ku, berusaha tegar dan menerima. Mungkin ini yang terbaik. Amiin
"Kamu tak harus mencintai ku Zahra, biarlah aku sendiri yang mencintai kamu....
Untuk kamu yang telah meninggalkanku, aku hanya dapat memberikan air mata. Sebenarnya, sebenarnya aku menangis sekarang meskipun kamu melihat aku terseyum......"

Sampai bertemu kembali zahra... Jika ALLAH mengijinkan ...


Puisi Pertama di Tahun 2014

 

Terimakasih Allah


Deru nafas masih ku rasa
Detak nadi masih ku punya
Langkah kaki masih ku mampu
Terimakasih Allah ku

Hari demi hari masih bisa ku lalui
Berharap setiap detik mampu ku selami setulus hati
Tingkah dan ucapan berusaha ku jaga
Demi ridho Mu Yang Mulia

Terimakasih Allah
Kasih Mu adalah berkah bagi ku
Tiada rasa yang patut ku punya kecuali untuk Mu
Tiada daya jiwa dan raga ini tanpa Mu

Rhido Mu adalah penerang dalam jalan ku
Rahmat Mu adalah kekuatan untuk ku
Takdir Mu adalah yang terbaik untuk ku
Terimaksih Allah ku

Puisi ANDAI




Andai engkau embun di pagi hari
Ku takkan datang di siang hari
Karena ku tahu kau sudah pasti pergi
Andai kau fajar di ufuk timur
Ijinkan aku menatapmu walau sepintas
Ku ikhlaskan butiran rindu ini menguap bersama embun pagi yang kau sinari
Akan ku biarkan hari hari ku bertingkah semaunya
Asal ku dapat selalu ada untuk mu
Andai engkau senja di ufuk barat
Perbolehkan aku mengagumi keindahan mu
Andai engkau langit malam yang berhiaskan bulan dan bintang
Ku tak kan pernah menutup mata ku untuk memandang mu
Dan andai juga kau ribuan hujan yang siap turun
Ku bersedia tubuh ini kau basahi
Dan andai saja kau bentangan samudra luas
Ku rela menjadi karang yang setia temani mu
Andai saja kau tahu maksud hati ini
Sungguh ku sangat bahagia arungi hari hari ku untuk mu

Puisi Malam Kelabu

M A L A M     K E L A B U




Di malam sendu ku termenung

Di temani secangkir asa yang setia iringi ingatan yang menggantung
Rembulan menatap riang seakan tak mau ku bersedih
Kedipan hiasan bintang memberi isyarat kebahagiaan
Angin malam yang menderu mengajak ku tuk berlalu
Pergi dari kenangan pahit yang terasa begitu mengganggu
Terasa sendiri ku di sini tanpa hadir mu di sisi
Buat diri tak berarti tuk lanjutkan hidup ku lagi

Kasih,

dimana kah engkau berada
Taukahkah kau disini ku tersiksa
Kasih,

kembalilah segera
Sebab ku tak mungkin bertahan lebih lama tanpamu,

 cinta

Puisi Selamat Tinggal

Selamat Tinggal Masa Lalu
 



Ku ingin tenggelamkan kenangan ku bersama arus waktu yang berlalu
Ku ingin buang jauh mimpi buruk yang pernah hadir dalam hidup ku
Ku akan lahirkan hidup ku kembali tanpa lemah tanpa pilu
Ku akan tunjukkan pada semua bahwa aku adalah jiwa yang kuat tanpa diri mu
Selamat tinggal masa lalu dan jangan pernah kau panggil kembali diri ku
Karena aku tak kan mungkin kembali untuk tenggelam dalam lautan pedih mu
Selamat tinggal masa lalu pergilah jauh dari ku
Hapus lah semua cerita kita karena ku di sini telah melenyapkannya
Tinggal kan aku sendiri di sini

Aku mampu dan aku bisa tanpa mu....

Puisi KESUNGGUHAN HATI




Tiada keraguan dalam hati tuk ungkapkan rasa ini
Begitu besar keagungan Ilahi yang telah tunjukkan paras sang bidadari
Mata ini takut berbuat maksiat
Dan hati ku pun takut diselimuti nafsu
Lewat kesaksian para malaikat
Sungguh hati ini mencintai mu
Lewat senyum yang kau beri damai terasa dihati
Memberi semangat di sanubari tuk mengejar cinta sejati
Pesona mata tak bisa dibohongi
Perasaan di kalbu tak ada yang menandingi
Apakah engkau cinta sejati?
Tolong jawab dengan ketulusan hati...

Puisi ...Ingatlah Aku...

. . . Ingatlah Aku . . .














Di sini ku duduk sendiri
Termenung dalam ingatan dulu
Ku selami kenangan abadi
Kenangan kita yang telah lalu

Aku di sini selalu ingat itu
Aku di sini selalu untuk mu
Aku di sini sepi sendiri
Aku di sini bagai debu tak berarti

Dedu yang lemah tanpa cinta
Debu yang kotor tanpa kasih
Debu yang hina tanpa sayang
Ya itulah aku, debu tanpa mu

Ku di sini terhempas jauh
Jauh dari mata dan hati mu
Satu pinta ku pada mu
Tolong "Ingatlah Aku"...

Puisi INTUISIKU

"INTUISIKU"

 













Ku pandang langit hitam di sana
Begitu luas takjubkan mata
Begitu sempurna tanpa penyangga
Begitu besar keagungan Nya
Berjuta bintang tampak menyebar
Memberi warna pada malam
Ku ingin terbang jelajahi langit
Memetik satu bintang untuk mu
Merangkai rasi bintang yang bermaknakan aku cinta kamu
Dan menghapus semua awan hitam agar kau leluasa memandanginnya
Sayang, semua itu hanya hayal dalam mimpi
Haruskah ku ikuti intuisi ini?
Namun semua tak sejalan dengan logika
Entahlah, bagaimana bisa ku sejajarkan hati dan logika ini
Sungguh intuisi ini melawan rasional ku
Jujur, semua karena diri mu
Diri mu yang telah buat ku bermimpi
Mendatangkan intuisi yang buat diri ini tak terkendali
Sungguh ku tak mengerti lagi dengan apa yang ku lalui
Biarlah waktu menjawab apa yang aku cari

Puisi Nasehat Untuk Sahabat 2013




















Terbit mentari iringi langkah kaki
Nyanyian angin membawa sejuta inspirasi
Setiap perubahan hari adalah hari baru
Hanya jiwa kuatlah yang mengerti itu

Setiap masa yang terlewat pasti terekam di akhirat
Ingat! Tak ada lagi sahabat saat kita dalam sekarat
Tiada guna tobat kilat karena semua telah terlambat
Satu hal yang dapat kau buat "Bersegeralah tobat wahai sahabat"

Jangan pandang diri yang hina ini
Tapi lihatlah makna dari tulisan ini
Bukan ku sok mengajari
Ku hanya menjalankan tugas ku untuk memperingati

Bukankah kita saudara seagama
Bertugas mengingatkan sesama
Ingatlah sobat dunia ini semakin tua merana
Jangan kita usik lagi dengan hal yang tak berguna

Puisi Lamunan Ku di Sore Hari

Lamunan Ku di Sore Hari

Desir semilir angin sore mengajak ku untuk memuji wajah mu yang elok 

Wajah yang indah laksana purnama terbayang dalam mimpi dan nyata ku

Harum tubuh mu yang manis menutupi harum berjuta bunga di taman
Sepoi suara mu yang merdu menggetarkan jiwa dan raga ku
Kau lah wanita terindah dalam hidup ku
Penyejuk dalam sanubari berirama seiring detak nadi
Kau ciptakan melodi cinta yang abadi
Ku rasakan indahnya tubuh mu dalam bayang ku
Terukir jelas dalam setiap mimpi ku
Rambut terurai menambah pesona diri mu
Terbuai terhanyut ku dalam bayang semu itu
Melayang lamunan ku jauh pada mu
Tergambar senyum indah yang menawan membuat ku rapuh dalam berpikir
Kau sungguh indah dan sempurna untuk ku jaga
Sinar wajah mu menghapus ragu ku
Pesona senyum mu memabukkan hati ku
Indah mata mu membuat ku jauh pikirkan mu
Dan tergelincirnya wajar buat ku sadar untuk berlalu dari lamunan ku... :)

Puisi Takdir

Takdir


Semua yang ada di alam ini berjalan sesuai takdir dariNya
Ada takdir yang nyata dan pasti
Dan ada takdir maya dan semu
Air di takdirkan untuk mengalir
Angin di takdirkan untuk bertiup
Matahari di takdirkan untuk bersinar
Dan lautan di takdirkan untuk berombak
Semua itu nyata dan pasti
Namun bagaimana dengan cinta ini
Cinta yang mengisi separuh hati
Sempat ku berpikir tak pasti
Namun inilah takdir ku
Takdir untuk mengisi hati mu
Takdir tun mencintai mu
Dan takdir untuk membuatmu bahagia selalu
Seperti takdir bintang hiasi malam
Begitu pula diri ku tuk hiasi hati mu
Seperti takdir karang tuk jaga lautan
Begitulah aku tuk jaga diri mu
Takdir ku cintai mu
Takdir mu cintai ku
Takdir kita selalu bersatu
Selaras dengan detak waktu

Puisi Cerita Hati

Cerita Hati 













Fajar indah di pagi buta
Menerjang gelap dengan perkasa
Ku ingin bisikkan cerita
Cerita hati untuk dia yang di sana

Indah senyum di bibirnya
Laksana mutiara yang berbicara
Menembus meresap dalam dada
Buat hati tak kuasa menahan bahagia

Hati bergejolak dalam dada
Tak mampu menampung derasnya cinta
Cinta yang tak pernah berbicara
Namun terdengar di palung hati nun jauh di sana

Semua yang indah ada padanya
Di sini ku hanya bisa memuja tanpa kata
Ku tuliskan sebuah pesan pada rasa
Rasa hati yang tak bermakna

Akankah engkau dengar semua ini
Akankah engkau lihat cinta ini
Haruskah ku teriak dalam hati
Sudahlah! Biar cerita ini ku simpan sendiri

Puisi Aku Tak Mampu

Aku Tanpa Kamu



Indahnya venus senja seakan tak berarti tanpa kau disisi
Fajar mentari pagi tak mampu hias hati sendiri
Aku di sini bagai bentangan pasir di lautan
Sunyi akan kehilangan ombak mu yang pergi
Lapisan hati meleleh menyisakan inti
Aku di sini tanpa mu tiada arti
Ku terombang ambing dalam arus sepi
Menjatuhkan butir butir air di pipi
Sejenak ku berpikir tuk jadi kumolonimbus
Berderu hujani mu dengan ribuan air mata
Namun semua bagai mimpi  semu abadi
Tak kan tercapai oleh diri tak berarti
Sadarkah bila ku tanpa mu
Tersudut ku di ruang hampa tiada celah
Berselimut sedih akan kepergian mu
Berteman sunyi hati yang lelah
Tanpa sadar ku mengucap nama mu
Tanpa sadar ku mendengar suara mu
Tanpa sadar bayangan mu pun hadir di benak ku
Ya... Beginilah aku tanpa mu

Puisi KASIH

KASIH



Kasih...
Kau laksana samudera luas terbentang bebas berlayar dengan cinta
Aku di sini hanya pantai berpasir yang bertepi dengan bekal kesetiaan
Kasih...
Tahukah engkau segala yang indah dan manis ku persembahkan hanya untuk mu
Dan segala yang buruk dan pahit biarlah ku simpan untuk diri ku
Kasih...
Aku cintai mu dengan ketulusan hati
Berbingkai kejernihan jiwa dan rasa
Meski ku harus puas hanya sekadar mencintai mu
Kasih...
Sadarkah dirimu?
Di sini ku berjuang melawan perasaan yang menderu
Menutup semua jendela hati agar ku tak dapat memandang mu
Ku diam bukan berarti ku mau merelakan mu
Ku ingkari hati demi satu tujuan pasti
Kebahagiaan mu lah yang paling berarti
:(  

Puisi Rasakan Rindu Ku

Rasakan Rinduku!



Ku sandarkan rasa lelah hati ini pada gunung tak berkasih
Agar kau tahu ku telah letih menunggu akan hadir mu di sini
Rinduku menjalar pada pilar pilar hati tanpa batas
Ku lempar hasrat kecewa ku pada laut lepas tanpa suara
Sebab ku tak mengerti kapan kita kan berjumpa
Ku lukiskan rasa sedih ku pada langit tak bertiang
Agar kau lihat ku tersiksa di sini tanpa mu
Ku layangkan pesan pada angin yang bertiup jelajahi malam
Agar kau dengar suara hati ku yang telah jemu menunggu mu
Tidakkah engkau merasakan rindu ku???

Puisi Wanita-Wanita Surga

" Wanita Wanita Surga "



Paras cantik hiasi hatimu yang teduh
Hati dan jiwa bersih mu memudarkan gelapnya cinta
Cinta yang mampu membuat dirimu terluka
Kau ikuti tuntunan iman tanpa peduli arus zaman
Kau sirami nurani dengan lembutnya ayat Ilahi
Begitu kau jaga dirimu dengan balutan kasih
Sempurnalah hidupmu wahai wanita wanita surga
Kau lah malaikat bagi nyawa nyawa baru di dunia ini
Kau lah pancuran kasih sayang Tuhan untuk jiwa jiwa yang kau lahirkan
Cinta dan kasihmu tak terbatas walau masa telah tuntas
Kau laksana cerminan surga dalam dunia
Kau ikhlaskan jiwa dan hatimu untuk mereka yang kau cintai
Sempurnalah hidupmu wahai wanita wanita surga

Puisi Cinta Vs Sayang

Cinta dan Sayang












Kekuatan tiada tara yang terasa dalam raga
Menembus ke dalam sukma dan terpateri di relung jiwa
Semua tak kan ku lupa apa yang telah kita rasa
Susah senang bersama dalam sebuah masa
Waktu begitu cepat berlalu hingga kita tak sadari semua itu
Kini yang ada hanya arah yang tak tentu
Namun aku yakin kita mampu lalui itu
Jika aku dan kau saling bersatu
Pastilah kita dapat jalan yang baru yang tak semua orang tahu
Ku harap beribu nyata datang
membawa berjuta bintang dan indahnya bulan
yang kan iringi kita dalam semesta alam....

Puisi Ku Tak Mengerti Lagi

" Ku Tak Mengerti Lagi "















Salahkah diri ini jika ku berharap lebih dari adanya
Sebab ku tak mengerti lagi dengan apa yang ku jalani
Tak ada lagi tetesan semangat yang mampu membakar gelora di jiwa
Musnahlah sudah ratusan mimpi yang pernah singgah dalam bayang ku
Bodohnya aku yang telah patahkan sayap ini demi hal yang tak ku mengerti
Tak ku habis pikir dengan apa yang ku lalui
Mimpi kenapa engkau terbang seperti kapas di hempas badai?
Adakah yang salah dengan diri ini?
Sedih dan kecewa melebur menjadi rasa yang menyayat hati
Ingin ku akhiri saja semua yang kujalani
Pergi entah kemana kaki membawa diri
Sungguh, ku tak mengerti lagi semua ini...
Terima kasih atas kunjuang nya, semoga bermanfaat dan membawa kita menuju ridho Allah :)Salam Super... :)
 
Copyright 2009 Kumpulan Puisi dan Cerpen Terbaru All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates