tag:blogger.com,1999:blog-21045218968978577242024-03-13T14:19:38.776+07:00Kumpulan Puisi dan Cerpen TerbaruBlog ini lahir dari hobi menulis saya yang terkadang datang & pergi sesuai mood hati. Untuk sahabat semua, kritik & saran yang membangun blog ini sangat saya harapkan. Dan semoga kita bisa berbagi ilmu dalam banyak hal. Semoga tulisan-tulisan sederhana ini bisa membawa manfaat. Dan membawa kita pada Ridho Allah :) Terima Kasih :)TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.comBlogger53125tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-49125625286675223412014-03-26T13:07:00.002+07:002014-03-26T13:52:31.549+07:00Antara Ibu dan Masa Depan Ku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4UydJxnMgZVNP_WsEfak6RDbEdUZh0BG6H_WX96r0MS2UqfI-BG1fOqrM9s08bm-U7mQ2R7jAhzy42JT_5z1PmkeZWw_tbx4sVEi1lFfDOWWvdYLYX2I0Tt_wYvmumBxgT__DXicTaoQw/s1600/pizap.com13608146049051.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4UydJxnMgZVNP_WsEfak6RDbEdUZh0BG6H_WX96r0MS2UqfI-BG1fOqrM9s08bm-U7mQ2R7jAhzy42JT_5z1PmkeZWw_tbx4sVEi1lFfDOWWvdYLYX2I0Tt_wYvmumBxgT__DXicTaoQw/s1600/pizap.com13608146049051.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Rasa bimbang mengelayuti hati dan pikiran ku. Membunuh semangat yang selama ini berkobar di dada. Entah kepada siapa aku curahkan semua keluh dan kesah ini ? Selain pada Tuhan dan coretan-coretan kecil di lembaran-lembaran kertas usang yang ku miliki. Keadaan mengekang ku dalam tirani yang serba salah. Aku ibarat jalan simpang yang tak tahu harus kemana lagi aku melangkah dan ibarat si buta yang kehilangan tongkatnya. Bukan ku tak tahu kemana aku harus menentukan langkah ini. Tapi... di sana ada dua pilihan yang benar-benar membuat ku tak bisa memilih dan beranjak di tempat ku sekarang. Antara Ibu dan Masa Depan Ku :(<br />
<br />
Aku ingin meraih masa depan ku di sana! Iya, di luar sana. Karena di sanalah aku memiliki tempat untuk meraihnya. Aku memiliki kesempatan disana. Aku memiliki semua yang bisa mengantarka aku pada mimpiku. Mimpi mimpi kecil yang sekarang telah menumpuk menjadi sebuah harapan besar untuk kehidupan ku selanjutnya. Kehidupan yang ku yakin akan lebih baik dari hari ini dan hari kemarin. Terlalu sombongkah diri ini ? Entahlah...<br />
<br />
Disisi lain aku tak bisa meninggalkan ibu dan kedua adik ku di sini. Di tempat ini, tempat dimana selama ini aku telah melangsungkan kehidupan ku seutuhnya bersama malaikat terindah dalam hidup ku, yaitu ibu ku. Tiga tahun sudah aku lulus dari Sekolah Menengah Atas, berkat hasil kerja keras ibu seorang. Tiga tahun sudah aku menjadi tulang punggung keluarga. Tiga tahun sudah sejak aku melepaskan mimpiku untuk bisa kuliah telah berlalu. Tiga tahun sudah aku melepas kesempatan-kesempatan itu. Tiga tahun sudah aku bergelut dalam antara. Antara ibu dan kuliah. Dan selalu hati ku mengalah untuk memilih ibu yang mulai tua dan tak bisa bekerja. <br />
<br />
Tapi detik ini, kesempatan itu hadir kembali. Seakan memanggil ku untuk menyentuhnya. Keraguan itu sejanak muncul dan menghasilkan perang batin yang selama ini telah ku lalui. Haruskah aku lanjutkan menyentuh kesempatan itu ? Atau aku diam saja di sini tanpa menghiraukannya ?<br />
<br />
Lidah ku terasa keluh saat aku hendak utarakan maksud hati ku ini pada ibu. Karena aku tahu, jawaban yang akan keluar dari bibir manisnya " Terserah bagaimana baiknya kamu, ibu hanya bisa mendoakan mu ". Sebuah jawaban yang membuatku semakin berat melangkah dan tak mampu berkata-kata lagi. Entah jawaban apa yang aku inginkan... Tapi bukan itu, :(<br />
<br />
Saat ini, detik ini, waktu dimana jari-jari ini menari berirama dengan apa yang ku rasa, hati ku masih merasa bimbang. Jujur, sejenak rasa untuk melawan kebimbangan ini dan pergi untuk mewujudkan mimpiku itu ada. Tapi, semua akan leyap tatkala aku melihat wajah ibu yang mulai tua dan renta. Di tambah lagi kedua adik ku yang belum tahu tentang arti hidup ini yang sebanarnya.<br />
<br />
Empat tahun masa kuliah bukanlah waktu yang sebentar, darimana ibu dan adik ku akan melanjutkan kehidupan mereka nanti jika aku pergi ? Mungkin aku masih bisa bertahan dalam kelaparan dalam menuntut ilmu. Tapi bagaimana dengan mereka ?<br />
<br />
Meskipun aku yakin di balik empat tahun itu ada sebuah kehidupan yang lebih baik menunggu ku, ibu, dan ke dua adik ku. Tapi,,, bisakah kita bertahan selama itu ???<br />
<br />
Hanya doa-doa kecil yang bisa ku utarakan pada Tuhan sang pengatur segala kehidupan. Sebuah keridoan Nya dalam kehidupan keluarga ku yang sederhana ini...<br />
<br />
<br />
<br />
Probolinggo, 26 Maret 2014<br />
Rabu, 1:08 PM<br />
<br />
<br />
Sulaiman Al Ghifari</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0Probolinggo, Probolinggo City, East Java, Indonesia-7.7569279999999994 113.211502-7.8827905 113.0501405 -7.6310654999999992 113.3728635tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-66691130331386477192014-03-06T11:02:00.001+07:002014-03-06T11:02:35.541+07:00Cerpen Terima Kasih Ibu, Kaulah Dibalik Sukses Ku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNKhyaOER_InEyzAu9_0zK_58n3JoebDf79gksQ3OKok3Rj2LI4TKxa1-BbBGGz2UMNRJ6NHErt4QX2Odaec3OOzHAZM4Ve7Frk82nBpka01hNw-w89ICeLXc8_uUu7T5SL1VwqI4WfDCK/s1600/ibu.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNKhyaOER_InEyzAu9_0zK_58n3JoebDf79gksQ3OKok3Rj2LI4TKxa1-BbBGGz2UMNRJ6NHErt4QX2Odaec3OOzHAZM4Ve7Frk82nBpka01hNw-w89ICeLXc8_uUu7T5SL1VwqI4WfDCK/s1600/ibu.jpeg" height="479" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Hidup adalah sebuah misteri yang tak sekalipun pernah kita tahu isinya. Hanya Dia, Allah lah yang maha Mengetahui. Hanya satu hal yang harus kita lakukan, bersyukur dan tetap berprasangka baik pada Allah. Perkenalkan, aku Ricky, pemuda lajang 27 tahun, asal kota kembang, alhamdulillah telah bekerja di salah satu perusahaan tambang terbesar di negeri ini. Kisah hidup yang ku lalui tak sedikitpun pernah terbesit dalam pikiran ku. Sejak kecil aku sudah di ajarkan untuk hidup sederhana dalam kecukupan. Ayahku seorang pengusaha properti yang bisa di bilang cukup sukses di wilayah jawa barat. Ibu ku adalah layaknya wanita muslimah yang bertugas membimbing putra dan putrinya. Bukan karena ibu tidak berpendidikan tinggi hingga ia hanya menjadi ibu rumah tangga, ibu ku adalah lulusan sarjana ekonomi terbaik dari kampusnya. Aku bersyukur lahir dari keluarga yang sangat menjunjung sebuah kehidupan yang agamis. Aku juga akan tetap bersyukur jikalau Allah mentakdirkan ku lahir dalam kehidupan yang lain. Karena aku tahu inilah hidup. Sejak kecil aku tidak pernah kekurangan kasih sayang dan perhatian dari ayah dan ibu ku. Karena aku adalah anak pertama yang sampai menjelang kelas 2 SMP baru mempunyai adik. Mungkin karena faktor jarak umur yang jauh inilah aku merasa tidak ada masalah mempunyai adik, kala itu aku berpikir, aku sudah terlalu besar untuk selalu mendapat perhatian ayah dan ibu. Adik pertam ku adalah laki-laki, namanya Dimas. Aku tidak pernah akrab dengan nya sejak kecil. Terlalu sibuk dengan sekolah, tak ada waktu untuk bermain dengan Dimas. Menjelang semester 6 di bangku kuliah, aku punya adik kedua, perempuan yang sangat cantik. Namanya Putri, iya... dia laksana putri kecil di keluarga ku. Keluarga yang sederhana dan indah ku rasa.<br />
<br />
Belum genap adik ku yang terakhir berumur setahun, takdir hidup berkata lain. Ayah, orang selama ini menjaga keluarga ini pergi untuk selamanya. Tiada kata yang mampu ku ucap di akhir hidupnya, kecuali maaf dan maaf. Tak kuasa kala itu aku membimbingnya menyebut Asma ALLAH. Air mataku tak mampu ku bendung. Putri seakan mengerti dengan suasan ini, ia juga menangis dalam gendongan ibu. Dimas yang kulihat juga meneskan air matanya dengan masih menggenggam erat tangan ayah. Yah... inilah hidup. Tiada yang tahu kemana kita akan di bawa oleh takdir NYA.<br />
<br />
Sejak kepergian ayah, baru ku rasa kerasnya hidup ini. Kuliah ku masih di ujung perjalanan. Dimas, adik ku juga masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Adik ku yang terakhir masih butuh kasih sayang dan perhatian yang lebih. Hanya Allah tempat ku meminta perlindungan dan kekuatan. Ibu dan aku mencoba melanjutkan usah ayah. Labih kurang setahun kita melanjutkan usaha ayah, bukan untung yang kita dapat. Tapi kerugian yang begitu sangat tidak wajar. Astagfirlahaladim... Ibu hanya bisa tersenyum dalam kegamangan rasanya. Semenjak ayah tidak ada, ibu selalu mencurahkan isi hati nya pada ku.<br />
"Ibu bukanlah wanita yang kuat, ibu rapuh nak. hanya kamu dan adik-adik mulah yang mebuat ibu masih bertahan."<br />
sebuah kalimat dengan mimik wajah yang tak pernah aku lihat sebelumnya. Sebuah kalimat yang lahir dari dasar hati terdalamnya. Sebuah mimik wajah yang membuat ku merasa berat untuk melukai hati nya.<br />
<br />
Ku coba bekerja paruh waktu untuk mengimbangi usaha properti yang kini kian memburuk. Di semester akhir ini tidak ada banyak kegiatan di kampus. Hanya sesekali saja aku ke kampus untuk mendapat mentoring dan berkonsultasi dalam pembuatan tugas akhir ku nanti. Ibu masih dengan setia merajut usaha ayah yang kian memburuk, padahal kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun ada saja hal-hal yang tidak kita inginkan, mulai dari pengiriman barang yang entah di bawa kemana oleh kurir kita dan tak pernah sampai pada pembeli. Sampai pada banyak bahan baku yang hilang di gudang. Sungguh sebuah derita dalam derita kita rasa. Kenapa orang-orang yang sangat kita percaya, berbalik arah menghianati kita. Entahlah,,, inilah kehidupan.<br />
<br />
Terpaksa usaha properti ayah kita tutup. Ibu mencoba melamar kerja kemana-mana. Dan pagi itu alhamdulillah, ada panggilan kerja dari bank daerah yang ada di kota ku. Ibu sangat senang sekali. Tapi dia juga merasa berat meninggalkan adik ku, putri yang masih kecil. Aku sudah melarang ibu untuk bekerja. Tapi ibu tetap memaksa dan meminta ku fokus menyelesaikan tugas akhir ku.<br />
"Tahun ini akan ada banyak pengeluaran. Kamu butuh biaya dalam kelulusan kamu nanti. Adik mu, dimas juga akan lulus dari SMA dan dia juga harus lanjut kuliah seperti mu. Ibu ikhlas dan kuat, jika kalian kuat." nasehat ibu dengan tetesan air matanya di pagi itu. Aku dan dimas hanya bisa tertunduk dalam kesedihan yang mendalam. Pagi ini ibu diantar dimas untuk inter view, aku bertugas menjaga putri di rumah.<br />
<br />
Ku rasa sangat tidak adil hidup ini. Tapi aku masih bersyukur tidak sampai seperti meraka yang ada di jalan-jalan dan sudut-sudut kota. Mereka yang meminta-minta dan sering kali menjadi sampah masyarakat.<br />
<br />
Aku sangat kasihan sekali pada adik ku Putri, yang belum tahu apa-apa tentang arti hidup, tapi sudah mengalami yang seperti ini. Dengan perjuangan keras dan suntikan semangat dari ibu, akhirnya aku lulus juga. Adik ku dimas juga telah di terima di salah satu perguruan tinggi negeri di luar kota. "Terima kasih untuk hadiah terindah ini..." ucap ibu dengan mengecup kening ku. "aku juga mau mengucapkan terima kasih pada mu ibu, dan maafkan aku yang masih menyusahkan mu." Aku juga tak kuasa menahan air mata ku yang tumpah ruah di hari itu. Aku juga sempat iri ketika melihat teman ku yang berfoto dengan keluarga yang lengkap. Tapi aku disini hanya punya ibu ku. Ku coba hilangkan perasaan itu. Aku tetap bangga memiliki ibu seperti ibu ku.<br />
<br />
Kesusahan sepertinya enggan beranjak dari kehidupan kami. Dua tahun berlalu, aku masih belum juga mendapat pekerjaan yang tetap. Surat lamaran pekerjaan telah beratus-ratus aku tulis dan aku kirim pada setiap perusahaan di seluruh penjuri negeri ini. Tak satu pun yang terpikat oleh surat lamaran ku yang ku tulis dengan ribuan harapan dan ratusan tetes air mata. Kini ibu mulai lemah, wajah nya mulai tampak lesu. Adik ku putri, juga sudah mulai masuk sekolah. Beberapa bulan lagi kontrak kerja ibu habis. Adik ku dimas, yang jauh di sana beberapa kali meminta tambahan uang kiriman.<br />
<br />
Aku hanya bisa menangis dalam kesunyian malam. Meminta jalan dan kekuatan pada NYA sang pemilik segala kehidupan. Dengan ketulusan hati yang mendalam aku berdoa dalam perih hati menghadapi kehidupan. "Ya Allah... beri hamba jalan, Ya Rahman... beri hamba kekuatan. Ya Rahim... ridoi setiap cita-cita hamba mu ini. Cita-cita sederhana untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk keluarga hamba, untuk orang lain, untuk agama, dan untuk bangsa ini Ya ALLAH..."<br />
<br />
Bersyukur dan berprasangka baik pada NYA adalah kunci setiap masalah. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5) Dan aku percaya itu. Selang beberapa minggu berlalu, hp ku berdering. Sebuah salam ramah ku terima. Ternyata dari perusahaan tambang yang berada di pulau belitung. Meminta ku untuk bergabung di sana. Subhanallah...<br />
<br />
Dengan berat hati aku tinggalkan ibu dan adik ku, jujur selama ini aku tidak pernah jauh dari ibu. Tapi ibu tetap menguat kan hati kecil ku yang lemah. Doa dan semangatnya adalah amunisi bagi ku untuk bertempur melawan kenyataan hidup ini. Terima kasih ibu untuk semuanya...</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-59132005698115155782014-03-01T08:45:00.001+07:002014-03-01T08:45:24.556+07:00Di Negeriku Dasi dan Jas Adalah Lambang Dari PENINDASAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBzJRUjLrM-LhvXS5_mKhzf0xh6-wgLDVy1EcvciRpVP0Cb4nj-zZiucweXjaSuQYG4XhZPcgULZo1nZ1OrHYVNft6lzlHQhRsO2Jd6HXNV_f-F_10snyDzaXoXrI5byysV_b6hK-QbhOA/s1600/asongan1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBzJRUjLrM-LhvXS5_mKhzf0xh6-wgLDVy1EcvciRpVP0Cb4nj-zZiucweXjaSuQYG4XhZPcgULZo1nZ1OrHYVNft6lzlHQhRsO2Jd6HXNV_f-F_10snyDzaXoXrI5byysV_b6hK-QbhOA/s1600/asongan1.jpg" height="545" width="640" /></a></div>
Sebilah duri terasa menancap pada kaki-kaki mungil mereka, namun setiap saat langkah-langkah kecil itu menari-nari indah di salah satu sudut kota besar ini. Tanpa rasa malu, tangan-tangan itu menengadah, ada yang menjual, ada juga yang merampas. Mereka bukan tak tahu apa-apa. Tapi apa peduli mereka untuk tahu apa-apa? Mereka hanya tahu perut yang kosong perlu di isi dengan makan. Tubuh yang lemah dengan tidur. Tidak jauh dari itu. Bukan, bukan salah mereka begitu. Mereka bukan tak punya pemikiran tentang masa depan. Masa depan??? Masa depan itu, "besok apa yang bisa dimakan?" Pemikiran tentang cita-cita bukan tak pernah hinggap pada otak mereka. Tapi sekejap ia menguap bersama pikiran "bagaimana aku bisa makan hari ini?"<br />
<br />
Wahai kau yang disana! iya kamu! yang berdasi dan duduk santai di kursi. Tidak kah ada sedetik dalam hari mu untuk memikirkan bocah-bocah malang ini ? Bukankah mereka amanah yang dulu sempat kau minta? Iya kamu yang minta! Aku ingatkan! Kau meminta untuk bisa duduk di kursi yang menuh dengan debu itu, kau minta kami untuk mengangkatmu untuk bisa menempati kursi busuk itu. Tidak ingat kah kamu ? Tidak hanya janji yang melambungkan hati kami yang kau lontarkan. Tapi kau beri kami harapan-harapan "kentut" yang hanya menyisakan bau busuk pada kehidupan kami. Bercampur dengan udara kotor penuh kenaifan yang kau hembuskan, yang membuat kami sesak dan tak berdaya.<br />
<br />
Ternyata janjimu tak lebih dari "kentut". Menggegerkan orang yang mendengar bunyi kerasnya. Memabukkan orang yang menghirup aromanya. Inikah tujuan mu yang sebenarnya, wahai kau yang berdasi ?Tujuan hanya untuk kesenangan mu semata ? Disini kami terbelenggu dalam terali takdir yang menyiksa. Terkekang nasib yang menyesakkan dada. Tolong, tolonglah kami yang lemah ini. Sudah cukup janjimu tak kau tepati, itu sudah cukup membuat kami kecewa level 8 pada mu. Jangan kau berulah lagi dengan menggeruk kekayaan negeri ini hanya untuk menggembungkan perutmu semata. Banggakah kau lakukan itu ? Kau hisap negeri ini sesuka hati mu, tanpa kau pikirkan rakyat kecil seperti kami ?<br />
<br />
Kau lukai hati kami dengan tampil di TV sebagai seorang koruptor. Tak ku lihat raut penyesalan dari wajah mu. Hanya senyum naif yang kau lontarkan. Sungguh... pengecut diri mu! Dimana hati nurani mu ? Masihkah kau merasa benar ? Yang kami tahu, kau laksana ulat dalam daging. Memakan daging negeri sendiri untuk kepuasan mu, tanpa sedikitpun kamu pikirkan akibatnya. Kamu memang manusia biasa. Kita juga manusia biasa. Hanya kata maaf, pengakuan dan rasa bersalah yang ingin kami dengar dari mu wahai koruptor. Tapi mana itu? Kau malah tersenyum girang di depan kamera wartawan.<br />
<br />
Kami hanya rakyat kecil yang selalu menjadi korban-korban penguasa. Kami tidak menuntut banyak dari mu wahai "Penguasa", kami hanya minta jujurlah dalam membangun negeri ini. Amanahlah dalam duduk di kursi panas itu. Ingatlah kami yang lemah ini. Kami sudah terlalu lemah untuk kau permainkan. Cukup, cukup tidak kau lakukan "KORUPSI". Kami sudah bangga pada mu. Tapi apa kenyataannya saat ini, hidupmu hanya sebatas materi duniawi, tak pernah kau ingin tau
tentang kehidupan kami di dasar ini, di negeriku dasi dan jas adalah lambang dari
PENINDASAN.<br />
<br />
@SulaimanAlghif </div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-34018256060962575602014-02-23T11:22:00.001+07:002014-02-23T12:10:44.760+07:00Puisi untuk Ibu Tercinta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">" I B U "</span></h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4oE1c7n6X5WYdM8xsSpRXBJN-xRyh37as1fwDeB7KBWBfaS0TIZz9mi3zIHFYm3kXOzF1TYpCEus4CSebNSV2tYSAhnZetmz2MYFrAloOhtIxcbCC1DsjR7RDTSnaQlof1KQj04Yo7BVB/s1600/ibu-maafkan-aku.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4oE1c7n6X5WYdM8xsSpRXBJN-xRyh37as1fwDeB7KBWBfaS0TIZz9mi3zIHFYm3kXOzF1TYpCEus4CSebNSV2tYSAhnZetmz2MYFrAloOhtIxcbCC1DsjR7RDTSnaQlof1KQj04Yo7BVB/s1600/ibu-maafkan-aku.png" height="400" width="347" /></a></div>
<br />
<br />
Tiada sutera yang begitu lembut seperti belaianmu ibu<br />
<br />
Tiada Tempat yang paling nyaman selain pangkuanmu ibu<br />
<br />
Tiada bunga yang lebih cantik selain senyummu ibu<br />
<br />
Tak ada jalan yang begitu berbunga-bunga seperti yang dicetak dengan langkah kakimu ibu<br />
<br />
Tiada wajah yang sangat ingin ku lihat laksana wajahmu ibu<br />
<br />
Tiada senyum yang ingin ku dapat seperti senyum indahmu ibu<br />
<br />
Tiada kata yang ingin ku dengar kecuali nasehat kebaikanmu ibu<br />
<br />
Tiada raga yang ku rindu untuk ku peluk selain dirimu ibu <br />
<br />
Kau adalah alasan kenapa aku ada<br />
<br />
Kau adalah malaikat untuk ku di dunia <br />
<br />
Kau adalah segalanya untuk ku<br />
<br />
Tiada kata yang mampu ku ucap kecuali satu untuk mu<br />
<br />
<i>"I Love You"</i><br />
<br />
:)</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-53219165648577440242014-02-23T11:07:00.001+07:002014-02-23T12:32:50.211+07:00Puisi 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: left;">
<i>" <span style="color: red;"><u>ReSaH</u></span> "</i></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1diUcNXQJyyQmuUPQD3C7wmzyoazamC2MOmsnJS58RoNYQi3sQNRSjoCmcHaJmA-1pirh0mMAN-E045HruOov8V_dIoZNEW1HqADfHQv1UnVWetUiKIWWa31dGfCdk8KoybybLp46MhoD/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1diUcNXQJyyQmuUPQD3C7wmzyoazamC2MOmsnJS58RoNYQi3sQNRSjoCmcHaJmA-1pirh0mMAN-E045HruOov8V_dIoZNEW1HqADfHQv1UnVWetUiKIWWa31dGfCdk8KoybybLp46MhoD/s1600/images.jpeg" /></a></div>
<h2 style="text-align: center;">
<i> </i></h2>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
langkah kaki ku telah sampai pada titik akhir</div>
<div style="text-align: left;">
dimana ku tak mampu lagi mengerjar mu</div>
<div style="text-align: left;">
yang terus berlari dan berlari</div>
<div style="text-align: left;">
mengacuh kan diri ku di sini</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
lelah ku telah menumpuk pada jiwa dan raga</div>
<div style="text-align: left;">
memberatkan hati ku untuk mencinta mu</div>
<div style="text-align: left;">
bukan, bukan aku tak sungguh</div>
<div style="text-align: left;">
tapi kamu yang membuatnya lemah</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
cukup, cukup sudah</div>
<div style="text-align: left;">
jangan kau tengok aku lagi</div>
<div style="text-align: left;">
teruslah berlari hingga merasa lelah</div>
<div style="text-align: left;">
jauh dari ku dan cinta ku</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
biar, biarlah sudah</div>
<div style="text-align: left;">
cinta ini ku simpan sendiri</div>
<div style="text-align: left;">
iya, hanya aku sendiri</div>
<div style="text-align: left;">
disini bersama luka hati ini</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
maaf, maafkan aku</div>
<div style="text-align: left;">
membuat mu berlari sejauh ini</div>
<div style="text-align: left;">
bukan, bukan maksud hati ku begitu</div>
<div style="text-align: left;">
tapi apalah arti ini semua bagi mu </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-44374939084538990282014-02-19T14:30:00.002+07:002014-03-03T09:15:32.079+07:00Cerpen Terbaru 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<b>"<u>Apa</u> <u>yang</u> <u>Salah</u> <u>dengan</u> <u>Janda</u> ?"</b></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<b> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUyaSXzRxlKsCkSTnaX9zwD5S5YcswGjlRDoyJEAWrCtD-hixYwmUnx8SEIC_zoUCt0intPfzN-zG_QJfyk5V50FOFIO_DWXu1B8DDGo-ICDdxJjRK4v3vkMdy05Dbs1vDbZnn7AyDbEn_/s1600/muslim-muslimah-vector-257x299.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUyaSXzRxlKsCkSTnaX9zwD5S5YcswGjlRDoyJEAWrCtD-hixYwmUnx8SEIC_zoUCt0intPfzN-zG_QJfyk5V50FOFIO_DWXu1B8DDGo-ICDdxJjRK4v3vkMdy05Dbs1vDbZnn7AyDbEn_/s1600/muslim-muslimah-vector-257x299.jpg" height="640" width="548" /></a></div>
</b></h2>
<div style="text-align: left;">
Sejurus rasa itu menerpa hati yang telah lama hampa tanpa isi. Dia, dengan jilbab panjang mengulur, dengan busana kurung yang anggun, dan dengan tingkah laku yang santun. Iya, dia, yang telah menggugurkan berjuta nama yang pernah singgah di dada ini. Mengubah rasa kagum untuk mereka yang sempat singgah di hati ku. Senyumnya laksana ribuan petir yang hanya bisa membuat ku terpaku dalam keriuhan. Suara lembutnya ibarat deburan ombak yang berderu merdu. Siapakah gerangan dia? Tak sedikitpun aku tahu tentangnya, namun pertemuan di depan masjid itu adalah awal ku untuk mencari tahu tentangnya.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Udara dingin menyelimuti kota Seoul yang tak pernah tidur ini, usai solat ashar dan pengajian tadi aku segera keluar dari Seoul Central Masjid, aku tak ingin melewatkan sedikit waktu untuk melihatnya. Segera ku susuri tangga masjid dan berpura-pura memasang sepatu dengan slow motionts tentunya. Hanya untuk melihatnya kembali, inikah cinta ? Entahlah...</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Perkenalkan nama saya Kim Chin-Sun Ismail, nama Ismail saya dapat setelah saya menjadi Muslim 2 tahun lalu. Tapi saya tidak akan membahas tentang saya sendiri. Tapi tentang dia! iya dia... :) Aku baru beberapa kali ini melihatnya di sini, ku kira ia baru saja pindah kesini. Entah dari mana, aku tidak tahu. Sepertinya orang Melayu, terlihat dari beberapa temannya, ada beberapa yang aku kenal. Wajahnya tidak hanya cantik, tapi bersinar ku lihat. Entah ini efek cinta atau apa, aku tak peduli.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kebetulan waktu itu kulihat Fatimah bersamannya, Fatimah mahasiswi ku asal Indonesia yang baru semester dua. Dia tampak akrab dengan nya, "wah... bisa nih, fatimah mengenalkan aku padanya." pikir ku senang. Hari itu aku hanya bisa puas dengan melihatnya dari kejauhan. Aku masih bingung, ada apa sebenarnya dengan diri ku ini?</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Esok harinya ku beranikan untuk memanggil Fatimah ke ruangan ku. Aku sudah tidak tahan lagi menganbaikan perasaan ini. Setiap detik otak dan hati ku berkecamuk untuk ingin tahu tentang dia. Tampak Fatimah datang dengan Eun-Kyung, iya aku mengerti, tidak baik laki-laki dan perempuan bukan muhrim berdua dalam satu ruang. Begitulah islam mengajarkan muslim dalam kehidupan, dan itu sangat membuat ku lebih mencintai islam ku. Dengan tanpa berbasi-basi ku persilahkan mereka masuk, dengan malu-malu, aku bingung ingin memulai dari mana pembicaraan ini. Dan setelah beberapa saat berlalu, ku coba menenangkan diri ku. Menarik nafas dan menghembuskannya dengan perlahan. Ku lihat Fatimah dan Eun-Kyung hanya saling menoleh, mengisaratkan ketidak mengertian mereka dengan tingkah ku yang terlihat aneh ini. Dengan "bismillah..." ku coba mengeluarkan kata.<br />
<br />
"terimakasih, fatimah kau mau kesini, maaf sebelumnya jika aku mengganggu waktu mu", ucapku memecah kesunyian dalan ruangan ini.</div>
<div style="text-align: left;">
"maaf, ada keperluan apa abeoji (bapak) memanggil saya ke sini?" tanya fatimah.</div>
<div style="text-align: left;">
"tenang, ini bukan tentang kuliah kamu. tapi......", aku sedikit ragu + malu melanjutkan kata-kata ku.</div>
<div style="text-align: left;">
"tapi apa pak?" kejar fatimah.</div>
<div style="text-align: left;">
Ku mulai tersenyum kebingungan. Mungkin wajah ku sudah tampak kemerahan menahan malu, sepertinya demikian. Tampak mereka berdua di depan ku senyum-senyum seakan mengerti apa yang ku rasakan.</div>
<div style="text-align: left;">
"begini fatimah,,, beberapa hari belakangan ini aku merasa ada yang mengganggu ku....."</div>
<div style="text-align: left;">
"siapa yang berani mengganggu abeoji ismail?" selidik fatimah penasaran.</div>
<div style="text-align: left;">
"Bukan mengganggu dalam artian yang negatif kok," jawabku dengan malu. " tapi mengganggu dalam artian yang baik." lanjut ku.</div>
<div style="text-align: left;">
tampak mereka tidak mengerti maksud ku. masih tersirat tanda tanya di wajah mereka.</div>
<div style="text-align: left;">
"beberapa hari ini, aku melihat dia, wanita itu di masjid. aku ingin mengenalnya." jelasku tanpa ragu.</div>
<div style="text-align: left;">
"siapa dia pak?" tanya fatimah.</div>
<div style="text-align: left;">
"dia yang kemarin sore bersama mu saat keluar dari masjid",</div>
<div style="text-align: left;">
Sekarang, fatimah dan eun-kyung mulai mengerti maksud ku.Maksud tingkah ku yang aneh dan cara bicara ku yang membingungkan.</div>
<div style="text-align: left;">
"Dia, namanya Zahra, asal Indonesia. Disini dia bekerja sebagai perwakilan dari kantornya yang bercabang di sini pak. Bapak suka dia ya?" jelas fatimah dan mulai menggodaku. </div>
<div style="text-align: left;">
Sedikit berkurang penasaran ku setelah mendengar penjelasan Fatimah. Tapi masih belum sepenuhnya, jika aku belum mengenalnya langsung.</div>
<div style="text-align: left;">
"bisa kamu mengenalkan ku padanya?"</div>
<div style="text-align: left;">
"bisa,,, insya allah pak" :)</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Sungguh senang rasa hati ini, apa ini yang dinamakan ” 첫 눈에 사랑에 빠지다 ( c<i>heot nune sarange ppajida</i> ) jatuh cinta pada pandangan pertama ”,,, sepertinya benar. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama ini. Semoga ini menjadi yang terbaik untuk mencari ridho mu ya Allah.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Selang beberapa hari fatimah menelpon ku, "Asalamualaikum... abeoji (bapak) ismail"</div>
<div style="text-align: left;">
"waalaikum salam fatimah, museun yaegi jyo (ada apa ku menelpon aku) ?"</div>
<div style="text-align: left;">
"saya sedang berada di cat cafe bersama tante zahra, bisakah bapak kesini?"</div>
<div style="text-align: left;">
"benarkah?" tanyaku tak percaya.</div>
<div style="text-align: left;">
"iya,... pak", jawab fatimah dengan tawa.</div>
<div style="text-align: left;">
"oke-oke... 5 menit lagi saya di sana. gamsahabnida.... asalamualaikum fatimah"</div>
<div style="text-align: left;">
klik....</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Ku rapikan wajah dan rambut ku, memakai jaket dan segera turun dari apartemenku di lantai 8.</div>
<div style="text-align: left;">
Dag dig der.... jantung ku berdetak lebih kencang dari biasanya. Ku susuri jalanan dengan rasa yang campur aduk. Salju mulai turun sore ini. Ku cepatkan langkah ku, cafe cat hanya berjarak 300 meter dari tempat ku.</div>
<div style="text-align: left;">
Aku agak malu untuk masuk, namun di sana. Dari dalam sana fatimah telah melihat ku, melambaikan tangan nya, menyuruh ku untuk masuk. Aku hanya bisa tersenyum dan mengangkat jempolku, memberi isarat oke padanya.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Ku hampiri meja mereka, "asalamualaikum" ucap ku masih dengan dada yang ber dag dig dug.<br />
"wa'alaikumsalam..." jawab mereka kompak.<br />
"Subhanallah... dia... iya dia.... aleumdabgo bichnaneun eolgul (cantik dan bersinar wajahnya)..." kata ku dalam hati.<br />
"silahkan duduk pak, jangan bediri aja." suruh fatimah meledakkan kekagumanku pada dia! iya dia... :)<br />
"gamsahabnida..." segera aku duduk. Sepertinya mereka telah lama di sini, ku lihat minuman mereka telah hampir habis.<br />
"ohya tante, ini Bapak Kim Chin-Sun Ismail.<br />
Bapak Kim Chin-Sun Ismail, ini tante Zahra." fatimah mengenalkan ku.<br />
"zahra..." ucapnya lirih dan merobohkan benteng hati ku dengan senyumnya yang mid-eojiji anhneun (luar biasa).<br />
Lama kami tenggelam dalam obrolan yang mengasyikkan, tentang dia dan aku. Sampai kita menghabiskan beberapa kue dan menambah kopi lagi. Hingga tak kita sadari, salju telah berhenti turun dan telah membuat jalanan memutih. Dari obrolan pertama ini aku merasa masih dia yang menguasai hati ku. Meskipun aku telah tahu jika dia adalah seorang gwabu (janda) dengan satu anak. Tapi hati ku masih tak mempermasalahkan itu, inikah cinta?<br />
<br />
Waktu mengalir mengikuti arus untuk bermuara pada satu tempat. Membawaku pada sebuah kemantapan hati untuk menjadikan dia! iya dia! sebagai bidadari surga ku. Beberapa bulan berlu dengan begitu menyenangkan ku rasa. Hari-hari ku menjadi lebih indah bersama dia. Tapi, bagaimana dengan keluarga ku? Ayah dan Ibuku? Kita baru saja melewati sebuah konflik yang sungguh menguras perasaan dan pikiran ku. Sebuah cerita klasik tentang pandangan mereka yang tak tahu Islam yang sesungguhnya. Menganggap Islam seperti virus yang harus di musnahkan. Tentang keputusan ku menjadi Muslim yang sangat-sangat mereka tentang, hingga mengusir ku dari rumah yang tak sekalipun pernah aku tinggal kan. Dan sekarang, keadaan itu berangsur membaik, Ayah dan Ibu sudah kembali menerima ku dalam keluarga mereka. Akankah keputusan ku kali ini akan membuka kembali lembaran konflik itu? Ya Allah... bantu hamba mu ini. Ya Rahman... beri hamba jalan, beri hamba kekuatan.<br />
<br />
Benar saja,,,, setelah ku utarakan keinginan ku menikahi Zahra, kembali wajah dan sikap mereka berubah, seperti dua tahun lalu pada ku. "Haruskah kau menikahi gwabu???" tanya ayah dengan nada setinggi tingginya. "Ayah tidak mempermasalahkan kau menjadi muslim, menikah dengan muslim, tapi haruskah kau menikah dengan gwabu, wahai anak ku?" suara ayah mulai pelan namun menekan.<br />
Aku hanya bisa diam dan diam. Tak ingin menambah kemarahan ayah dan ibu. Aku yakin jika aku bicara disaat ini, pasti semua akan menjadi lebih buruk. Aku hanya bisa mendengar<br />
Dalam budaya kami, seorang Jejaka menikahi Janda adalah sebuah aib keluarga yang memalukan. Melenceng dari budaya yang telah di junjung tinggi. Sebuah aib yang akan menjadi pergunjingan. Iya, inilah budaya dan tradisi. Aku tak bisa mempermasalahkannya. Tapi salahkan jika jodoh kita adalah seorang gwabu ???<br />
<br />
"Ayah tahu, kamu tidak akan mendengarkan kata ayah an ibu lagi. Karena kamu sudah mempunyai dunia kamu sendiri. Pantaskah hal ini kau lakukan pada orang tua mu? setelah apa yang kami lakukan pada mu? Kami tidak menuntut banyak pada mu saat ini, tapi untuk urusan menikahi Janda, kami sangat tidak setuju. kamu sudah pernah tidak menjadi anak kami, kamu juga sudah membuat kami malu dengan kamu menjadi muslim. Apa saat ini kamu juga akan membuat kami jauh lebih malu?", dan ribuan penjelasan ayah dengan tetesan air matanya yang membuat ku merasa bersalah.<br />
<br />
Waktu terus berlalu, aku dan zahra masih baik-baik saja. Karena memang niatan untuk menikahinya, tak ku utarakan padanya. Bukan karena ayah dan ibu ku tak setuju, tapi aku masih berpikir "apakah ia mau menerima lamaran ku?" "ah... sebuah pertanyaan yang klise."<br />
<br />
####################################################################################<br />
<br />
Setahun berlalu, aku masih menyimpan erat cinta ku pada Zahra. Tapi tak pernah ku ucap padanya. Entah bagaimana dengan nya, tampak ia biasa saja pada ku. Dan di sore itu, di tempat pertama aku melihatnya "Seoul Central Masjid", aku menghampirinya sesaat ia keluar dari masjid bersama teman-temannya.<br />
"asalamualikum...." sapaku pada mereka.<br />
"walaikum salam....." serentak mereka menjawab.<br />
"zahra,,,,, aku ingin mengatakan sesuatu pada mu."<br />
"ada apa kim?",,,<br />
"maaf jika aku salah, setahun ini aku telah melewati banyak hal dengan mu. kau tahu aku dan aku tahu kamu dari cerita-cerita kita. tapi........ ada satu hal yang tak ku tahu dari mu,"<br />
"apa itu?"<br />
"apakah kamu mencintai ku?" <br />
..................................................................................................................................................<br />
Lama tak ada jawaban dari nya, dunia terasa berhenti. Keriuhan terasa lenyap. Dadaku berdetak begitu kencang, sesak terasa di hati.<br />
..................................................................................................................................................<br />
"entahlah kim, aku tidak tahu...." jawabnya lirih sembari menundukkan pandangannya.<br />
"deeeeeeeeeeeeeeeeeeeggggggggg......................................................................." jantungku terasa berhenti berdenyut. ku coba tenang. menarik nafas dalam.... menghembuskannya dengan perlahan.<br />
"terimakasih untuk jawaban mu, asalamualaikum..................." aku tak mampu lagi berkata-kata, secepat kilat ku menghilang dari pandangan zahra dan teman-temannya.<br />
<br />
???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????<br />
sebuah tanya besar menyelimuti hati ku, "aku tidak tahu!" sebuah jawaban yang masih membingungkan ku. apakah salah cinta ini? ya Allah... beri aku jodoh yang terbaik dari sisi Mu....<br />
<br />
pagi itu, zahra mendatangi ku ke kampus. ku lihat ia bersama fatimah di taman depan.<br />
"asalamualaikum kim, " sapanya saat aku mulai mendekat.<br />
"walaikum salam....." ada yang bisa aku bantu?<br />
"tidak kim,,, aku hanya ingin ngobrol dengan mu.... boleh aku meminta waktu mu?"<br />
"tentu saja, mari silahkan duduk...." ku persilahkan mereka duduk di banku taman itu.<br />
zahra masih tampak bingung ingin memulai dari mana, tampak ia tertunduk dalam kebingungan.<br />
"ada apa zahra? jika ingin membahas yang kemarin, aku tidak apa-apa. udah kamu jangan pikir kan itu."<br />
"tidak kim, kamu tak harus bicara begitu."<br />
"justru aku di sini ingin menjelaskan tentang yang kemarin,..."<br />
jelasnya terhenti....................<br />
<br />
"aku tidak tahu, apakah kebersamaan kita menumbuhkan benih cinta di hati ku. yang jelas aku rasa, aku nyaman bersama mu kim. tapi aku takut, kau tak memiliki rasa yang sama pada ku.....<br />
aku juga berpikir kim, apakah aku pantas untuk mu. bukankan aku telah menjadi janda.... sedangkan kamu.........." jelasnya terhenti kembali................. tampak butiran air mata mengalir di wajah indahnya.<br />
aku hanya bisa tertunduk mendengar nya, aku ingin menghapus air mata itu, tapi apa daya ku.<br />
<br />
"zahra.....", kata ku.<br />
"kim,,, ku mohon lupakan aku... aku tahu banyak yang akan tersakiti jika kita bersatu." potongnya.<br />
"tidak zahra, jika kita benar, Allah bersama kita."<br />
"aku tahu kim,,, tapi kau takut....." ucapnya dengan cucuran air mata yang semakin deras.<br />
"takut apa? masa lalu mu?<br />
<b>Jinan shiganeul semyeo apa woolji malgo. Jinan babo gateun sarang geuriweo malgo </b>
<br />
<div style="text-align: justify;">
(Jangan menangis didalam kesakitan menghitung waktu yang berlalu. Jangan merindukan cinta bodoh yang sudah berlalu)."</div>
<div style="text-align: justify;">
"saat ini hanya ada aku, kamu dan masa depan kita, insha allah" ucap ku yang juga tak kuasa membendung air mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
"apa yang salah dengan cinta kita???" tanya ku.</div>
<div style="text-align: justify;">
"<b>Gyeote isseul jagyeokhado eomneun nan janha. Haengbokhagireul. Deon beon dashineun majaochiji malja. </b>
<br />
<div style="text-align: justify;">
(aku enggak pantas untuk kamu. aku harap kamu dapat bahagia. Mari kita enggak pernah bertemu lagi)</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
maaf kim,,, aku tak bisa melanjutkan ini......................................</div>
<div style="text-align: justify;">
minggu depan aku akan pulang. semoga kamu mendapat yang lebih baik dari ku. maaf..........",</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
zahra berlari pergi meninggalkan ku di bangku taman itu. iya! hanya aku sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Apa yang salah dengan cinta ini? Apa yang salah dengan janda? apa yang salah???? arrrrhhhhgggg......"</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
aku hanya bisa mematung, tubuh ku terasa lemas, aku tak percaya kebersamaan ini akan sirna. aku tak percaya cinta ini berakhir dengan begitu menyiksa hati di pagi hari. ya Allah kuatkan hamba mu ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
ku usap air mata ku, berusaha tegar dan menerima. Mungkin ini yang terbaik. Amiin</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Kamu tak harus mencintai ku Zahra, biarlah aku sendiri yang mencintai kamu....</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk kamu yang telah meninggalkanku, aku hanya dapat memberikan air
mata. Sebenarnya, sebenarnya aku menangis sekarang meskipun kamu melihat
aku terseyum......"<br />
<br />
Sampai bertemu kembali zahra... Jika ALLAH mengijinkan ... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-21510000694950129652014-02-11T08:14:00.000+07:002014-03-03T09:18:19.186+07:00Puisi Pertama di Tahun 2014<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo09u9oeb2skQQngZc3yrFBwZ3uGYLXKh6bhFQKf0YgjD3O5SwUwkTGfMyn0kHyQdC9_y75lZaY_G3p88NvxXvVC05bo9HrupsKb-A__6Vy0AazNmbfJd9-AZ42ajA8epQLupdJki-n0ko/s1600/muslim_prayer_beads.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo09u9oeb2skQQngZc3yrFBwZ3uGYLXKh6bhFQKf0YgjD3O5SwUwkTGfMyn0kHyQdC9_y75lZaY_G3p88NvxXvVC05bo9HrupsKb-A__6Vy0AazNmbfJd9-AZ42ajA8epQLupdJki-n0ko/s1600/muslim_prayer_beads.jpg" height="424" width="640" /></a></div>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b> </b></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b>Terimakasih Allah</b></span></h2>
<br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Deru nafas masih ku rasa</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Detak nadi masih ku punya</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Langkah kaki masih ku mampu</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Terimakasih Allah ku</span><br />
<br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Hari demi hari masih bisa ku lalui</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Berharap setiap detik mampu ku selami setulus hati </span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Tingkah dan ucapan berusaha ku jaga</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Demi ridho Mu Yang Mulia</span><br />
<br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Terimakasih Allah</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Kasih Mu adalah berkah bagi ku</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Tiada rasa yang patut ku punya kecuali untuk Mu</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Tiada daya jiwa dan raga ini tanpa Mu</span><br />
<br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Rhido Mu adalah penerang dalam jalan ku</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Rahmat Mu adalah kekuatan untuk ku</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Takdir Mu adalah yang terbaik untuk ku</span><br />
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Terimaksih Allah ku </span><br />
<br /></div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com6Indonesia-0.789275 113.92132700000002-31.668126 72.61273300000002 30.089576 155.22992100000002tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-73218757191839408222013-02-22T09:59:00.000+07:002014-03-02T09:53:59.645+07:00Cerpen Sepenggal Kisah Hidup Ku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">"<u><span style="font-size: x-large;">Secerca <span style="font-size: x-large;">Asa</span></span></u>"</span></b><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Cah9muZI0jEXw06BoczHBMI9JRQoBx-dKs7VJONBSGHjpqcfEgFI6N6eZdQtwY0IvC3OdEQFE8E1uFUAR_LJbmdxetRBrperwb9GLTj9EOkz-HcRwx0_xX9vYZKE2FVh6CgpLCvs4oSw/s1600/imagesqqqqqqqqqqqqqq.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4Cah9muZI0jEXw06BoczHBMI9JRQoBx-dKs7VJONBSGHjpqcfEgFI6N6eZdQtwY0IvC3OdEQFE8E1uFUAR_LJbmdxetRBrperwb9GLTj9EOkz-HcRwx0_xX9vYZKE2FVh6CgpLCvs4oSw/s1600/imagesqqqqqqqqqqqqqq.jpeg" height="474" width="640" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan berganti dengan yang baru.Sekarang sudah memasuki semester ke enem aku di sekolah menengah atas ini dan ini artinya semester terakhir untuk ku masih bisa belajar di sini jika aku lulus tentunya. Semua syaraf syaraf otak ku hanya terpenuhi oleh dua hal yaitu "LULUS UJIAN dan KULIAH". Rangsangan yang ku terima membuat otak ku bekerja keras untuk menerima apa yang aku pelajari. Ku langkahkan kaki lebih awal dari teman teman semua. Ku mulai dengan mereview semua pelajaran dari semester pertama. Luar biasa ku buat otak ku hanya sejenak untuk beristirahat. Hampir dua puluh jam ku gunakan untuk belajar. Tak ada lagi kata main main dan yang lainnya. Bulan ke tiga menjelang UAN beberapa poster poster beasiswa mulai banyak memenuhi mading mading sekolah. Ada beberapa yang memikat hati ku untuk memcoba mengambil beasiswa itu, diantaranya Universitas Gajah Mada, Universitas Malang, Politeknik Negeri Jember, dan Universitas Jember. Dan yang paling aku prioritasin untuk bisa masuk ke universitas itu adalah UGM dan UM. Ku mulai mencari informasi sedetil detilnya tentang universitas universitas tersebut.<br />
<br />
<br />
Konsultasi pada guru bimbingan konseling adalah cara yang paling ampuh untuk masalah ini. Dan luar biasa, guru ku mendukung 100% pada pilihan universitas yang ingin aku masuki. Beliau sangat bekerja keras untuk bisa meloloskan ku ke salah satu universitas universitas itu. Hingga kabar yang sangat menggebirakan ku itupun datang. Siang itu saat jam break beliau, bu. lusi memanggil ku ke ruangannya.<br />
Dengan perasaan gugup, aku pun beranikan diri memasuki ruangannya.<br />
"Silahkan duduk, man!" serunya masih terdengar tegas.<br />
"terimakasih bu, maaf sebelumnya ada apa ya bu?" kata ku langsung to the point.<br />
"Begini, ibu sudah kirim berkas dan profil kamu ke universitas yang kamu ingin kan. termasuk ke universitas ternama juga di bali. Dan luar biasanya yang langsung merespon cepat itu adalah universitas udayana, bali untuk langsung menerima kamu sebagai mahasiswa baru di sana." jelas beliau terlihat sangat gembira.<br />
"Kalau kamu gak mau disana, universitas gajah mada juga menerima kamu. Tadi ibu di beri kabar. Selamat ya! kamu tinggal memilih di antaranya!" kata bu lusi seraya menyalami ku.<br />
Aku masih belum bisa berkomentar dan hanya diam terpaku.<br />
"terimaksih bu atas infonya..." ucapku lirih masih tak percaya.<br />
"ohya man, kamu simpan kabar ini sendiri ya. ibu takut temen temen yang lain gak konsen buat ujian akhir" lanjut bu lusi."Iya bu, aiman janji" kata ku seraya berlalu dari ruangan itu.<br />
<br />
<br />
Terik mentari menyengat kulit seakan tak ada lagi waktu esok tuk mengeluarkan panasnya. Entah apa yang membuat ku ragu untuk melangkah kembali ke kelas. Di sisi lain ku rasakan bahagia yang amat sangat besar namun di sisi lainnya ku merasa ada perasaan yang aneh. Seakan ada hal buruk yang akan terjadi. Ya, firasat ku mengatakan demikian.<br />
Waktu pun berlalu dengan cepat, detik detik Ujian Akhirpun udah tampak. Semua siswa tak lagi sibuk belajar, tapi memeneuhi mesjid sekolah untuk meminta kemudahan dalam mengerjakan soal soal nantinya. Ada beberapa yang sibuk dengan berkas berkas untuk melanjutkan ke universitas. Ku hanya bisa diam saat mereka sibuk dengan urusan masing masing.<br />
<br />
Ku mantabtan kembali niat hati ku untuk mengikuti ujian akhir. Ku tak ingin mengecewakan Ibu ku tercinta yang kini jauh di mata. Ya, jauh di mata... :( Sejek ayah ku meninggal dunia kala aku masih duduk di bangku SMP kelas 3, Abah Syam, begitu ku memanggilnya mengajak ku untuk tinggal di rumahnya di kota dan menjadi anaknya. Awalnya ku tak mau jauh dari ibu, tapi apa daya ibu menyetujui permintaan Abah Syam untuk mengangkat ku menjadi anaknya. Sesuai dengan janji abah syam, dia akan membiyahi hidup ibu dan kedua adik ku yang masih kecil dan akan menanggung semua biaya pendidikan kedua adik ku dan aku hingga kuliah nanti. Semua berlangsung dengan lancar, setiap ada waktu libur ku sempat kan untuk menengok ibu di kampung. Momen momen saat bersama ibu lah yang menjadi inspirasiku untuk sukses dalam hidup ku. Melahirkan mimpi mimpi semu yang harus ku ubah formatnya menjadi mimpi mimpi yang nyata.<br />
<br />
Ujian pun berlangsung dengan hikmat. Dan pengumuman kelulusan pun terlaksana pula. Dengan harap cemas di rumah ku menunggu Abah pulang dari sekolah untuk melihat hasil ujian ku. Aku yang sejak tadi gelisah menunggu hasil ujian ku di kamar hanya bisa berdoa dan berdoa. Jampun hampir mendekati angka 1 sejak tadi abah berangkat jam 11 ke sekolah. Beberapa kali ku telfon abah tapi tak pernah di angkatnya. Puluhan pesan udah ku layangkan ke hp nya dan tak ada balasan satupun. Kecemasan ku pun semakin menjadi, dengan rasa gelisah yang sudah mencapai level teratas akhirnya ku dengar deru mobil abah dari ruang garasi, segera ku berlari ke lantai bawah.<br />
"gimana hasilnnya, bah???" tanya ku berharap cemas. Abah terlihat lesu dan tatapan matanya tak menunjukkan rasa bahagia atau pun sedih. Membuat ku bingung dan mengundang tanda tanya besar. Abah tanpa menjawab pertanyaan ku terus saja melangkah ke dalam. "Bah...abah kenapa sih? gimana dengan hasil ujian ku bah???" lanjut ku mengejar abah ke ruang tamu.<br />
"Duduk kamu!!!" ujar abah serius. membuat ku tambah hampir jantungan saja.<br />
"mana umi???" tanyanya kemudian.<br />
"eemmhh umi lagi jemput alia ke sekolah..." jawab ku gugup. "terus hasil ujian ku gimana bah???"<br />
"Hasilnya...... kamu.... itu..... gimana sih....................." dengan nada tinggi.<br />
"kenapa dengan hasilnya bah???" tanya ku tambah takut.<br />
"Kamu ..........kembali meraih rangking 2!!!!" heheheehe..... "Selamat ya... anak abah memang pandai...." kata abah berteriak dan langsung memeluk ku yang hampir meneteskan air mata. :'( namun kenyataannya air mata itu mengalir juga.<br />
<br />
"ohya bah, aku punya satu kabar lagi. Sebenarnya aku juga udah di terima di UGM dan UM. jurusan pendidikan BIG." jelas ku pada abah. Namun ku rasakan pelukannya semakin melemah dan terlepas.<br />
"Iya bah... udah beberapa minggu sebelum ujian akhir dilaksanain. Aku gak boleh cerita cerita dulu pesan bu lusi." jelas ku lebih bersemangat lagi. Namun abah tetap terdiam dan seperti ekspresi awal tadi di garasi mobil. "Kenapa bah? abah gak suka?" tanya ku merasa sedih<br />
"emmh... kita bicarakan ini nanti ya..., Abah mau mandi dulu...." ujar abah seraya berlalu ke kamarnya yang menimbulakan kembali kecemasan dan rasa sedih pada hati ini. Ku hanya bisa pasrah nantinya mendengar keputusan abah.<br />
<br />
Malam pun menyelimuti bumi dengan ketenangannya, sejak tadi sore HandPhon ku sibuk berdering menerima pesan selamat dari teman teman. Ada beberapa yang ku balas dan ada beberapa juga yang ku abaikan. Saat ini otak ku hanya di penuhi satu hal yaitu "Kenapa abah tak tampak bahagia mendengar ku di terima di salah satu Universitas ternama di negeri ini?" Sebuah tanda tanya yang amat sangat besar kembali muncul di kepala ku. "Ada apa ini ya?" tanya ku dalam hati.<br />
"aiman... ayo cepat makan nak....." teriak umi dari lantai bawah. segera ku hentikan lamuanan dan pertanyaan konyol yang tambah menyelimuti hati ku. "iya umi..... aiman segera turun..." teriak ku kembali.<br />
Segera ku berlari menuruni anak tangga ke lantai bawah... tak nampak Abah di meja makan .. Hanya Umi dan Alia di sana... Ku hanya bisa menunduk terdiam tanpa kata, hanya ingin segera menyelesaikan makan malam ini dengan segera.<br />
<br />
Segera setelah makanna ku habis, ku berlari masuk ke kamar. Mungkin Umi tahu masalah ini, ia pun menyusul ku ke kamar. "aiman, umi boleh masuk?" serunya di balik pintu. "iya umi, pintunya gak di kunci" jawab ku dari dalam. Umi pun masuk dan duduk mendekat padaku yang sedang bermalas malasan di atas ranjang sambil pura pura membaca novel baru yang di belikan umi tempo hari "Negeri 5 Menara". Nampaknya, situasi yang ku alami saat ini hampir sama dengan cerita Alif si putra Rendang. "Boleh umi tanya sesuatu sama kamu?" ucapnya lirih dengan di iringi senyum nan elok. Umi memang sosok wanita yang luar biasa. Dia menyayangi ku layaknya putranya sendiri, meskipun aku telah diangkatnya dalam masa yang tak bisa di bilang anak anak. "Iya umi, boleh..." jawab ku masih dengan pandangan seolah serius membaca novel. Namun kenyatannya, mata ku hanya melihat kertas kosong di sana. Karena otak ku masih belum bekerja sepenuhnya, akibat dari memikirkan sikap abah tadi siang dan sekarang abah tak ada di rumah. Tumben banget... Ingin sekali ku tanya pada umi kemana bah sekarang? Apa dia kecewa pada ku? Namun semua tak mampu ku ucap kan. "Umi tahu perasaan kamu... kamu pasti bingung saat ini..." ucap umi seolah mengerti setiap apa yang ku rasakan. "Tapi, alangkah lebih bingungnya Abah memikirkan masalah ini" lanjutnya. "Hah??? apa maksudnya ya" tanya ku dalam hati. "Abah tahu kamu ingin sekali kuliah di UGM, dan abah juga tak bisa mencegah mu. Karena kami bukan..........................." "Cukup umi......" potong ku, ku tahu lanjutan dari kalimat itu, ku tak ingin mengecewakan hati suci umi. "Aiman tahu....mungkin ini berat untuk aiman, tapi setidaknya Abah punya alasan jika aku tak di ijikan kuliah disana." lanjutku kemudian. "tentu abah punya alasan untuk itu... turunlah segera.... kita bicarakan masalah ini di ruang keluarga.... abah dan umi tunggu kamu di sana...." ucap umi dan berlalu keluar dari kamar ku. "Ya Allah... Ku ikhlas jika apa yang ku jalani nanti tak sesuai mimpi ku, Karena ku tahu rencana Mu lebih indah dan tepat dari rencana hamba yang tak punya daya ini." lirih doa ku pada Nya...<br />
<br />
Dengan langkah berat, ku turun ke lantai bawah untuk menemui Abah dan Umi. Suasana malam ini tak seperti suasana di malam malam yang lalu... Dimana semua tampak santai..... Namun malam ini, aku merasa semua syaraf syaraf ku menegang... Ku rasa asing kembali di rumah ini...<br />
"Duduk...." ucap abah saat ku tiba di ruang keluarga.<br />
"Emmmh.... gini, ada yang ingin abah sampaikan... Pertama abah minta maaf atas sikap abah tadi siang." lanjut abah setelah aku duduk.<br />
"iya bah... aku juga minta maaf..." ucap ku lirih.<br />
"Bagini, apa kamu sepenuh hati dengan pilihan kamu di UGM dengan jurusan BIG? Bukan kah abah tahu kamu ingin kuliah di jurusan MTK?" tanya abah serius.<br />
"Jujur, aku masih belum ngerti dengan pertanyaan abah. Bukan kah abah juga tahu jika aku ingin sekali masuk UGM?" tanya ku setegar mungkin dengan sisa keberanian yang tersimpan.<br />
"gini gini... maksud abah... apa gak sebaiknya kamu pikirkan dulu?" ucap umi seakan manjadi penegah.<br />
"ok... abah gak mau bertele tele lagi... bagini, abah ingin kamu masuk sekolah penerbangan. Abah ingin kamu menjadi PILOT. Aku harap kamu bisa penuhi permintaan abah yang ini." kata abah jelas dan tegas pada ku. ia pun berlalu ke kamarnya.<br />
Sejenak ku masih tak percaya dengan dengan apa yang ku dengar beberapa detik yang lalu.<br />
"Udah... jangan kamu buat beban pikiran. Jika memang kamu merasa berat untuk kedepannya, tak perlu kau lakukan. Udah cepat sana tidur,,,, ini udah malem." kata umi sambil menepuk pundak ku dan berlalu meyusul abah.<br />
<br />
Hari hari kedepan yang ku lalui terasa hambar. Bu lusi beberapa kali menelfon ku untuk meminta berkas persetujuan dari orang tua/wali ku. Aku bisa saja pulang ke kampung dan meminta tanda tangan Ibu di sana. Tapi,,, alangkah tidak tahu dirinya aku ini jika kulakukan hal tersebut. Detik demi detik berlalu dengan cepat, ku hanya bisa mengurung diri di kamar. hanya doa dan sholat yang bisa ku lakukan untuk menenangkan hati ini dan meminta petunjuk pada NYA. Sempat beberapa kali ku coba browsing website UGM dan beberapa website sekolah tinggi penerbangan terbaik di negeri ini. Rasa bimbang itu kembali mampir dan menyerang setiap syaraf syaraf otak ku. Dan malam itu pun jawaban itu hadir dalam mimpi ku. Dalam mimpi itu tampak di sana ku tersenyum dengan mengenakan pakaian dinas seorang pilot. Segara bayangan itu lenyap dan aku pun terbangun. "Ya, Allah... inikah yang terbaik buat hamba?" seru ku dalam hati. Segera malam itu aku berlari ke kamar abah dan umi. "Abah... abah...."... teriak ku di depan pintu kamarnya. "Iya... sebentar..." terdengan suara umi dari dalam. dan pintu pun terbuka. "emh, abah mana umi?" tanya ku. "Abah masih sholat tahajud." jawab umi. "emang ada apa aiman?" tanyanya kembali. "emmh,,," ku masih ragu mengatakan nya. tapi...... "Ada yang ingin aiman sampaikan pada abah dan umi" jelas ku. "ohya... tunggu sebentar ya... kamu ke ruang keluarga dulu, bentar lagi abah dan umi nyusul." suruh umi.<br />
<br />
Ku duduk di ruang itu dengan perasaan yang penuh dengan keraguan. Haruskah ku katakan mimpi ku? Haruskah ku penuhi keinginan abah? Bukankah UGM adalah cita cita ku dari dulu?<br />
"iya... ada apa iman???" terdengar suara abah membuyarkan pertanyaan pertanyaan yang berotasi dalam pikiran ku.<br />
"emh..... begini bah..." ucap ku masih ragu.<br />
"tadi.... aiman.... udah dapat jawabannya......" tertatih ku ucap kan kalimat itu.<br />
"Oke... abah siap mendengarnya... apapun keputusan mu inshaallah abah terima." kata abah dengan hengela napas panjang.<br />
"Jujur aiman masih agak sedikit ragu, tapi inshaallah ini yang terbaik."........<br />
Sejenak ku terhenti untuk melanjutkan kali mat ku.<br />
"Jadi.... aiman putusin buat jadi PILOT karena ALLAH" lanjut ku kemudian.<br />
Ya, di tengah malam yang dingin itu, keputusan itu pun keluar dari dasar hati ku. Dengan gembiranya Abah memeluk ku. Ku tahu abah sangat bahagia mendengar ini, karena abah dulu sangat bercita cita menjadi pilot dan tak terwujud. Malam itupun menjadi malam yang haru untu ku, abah dan umi. Beberapa hari kemudian akupun mendaftar di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Dengan beberapa tes akhirnya akupun dinyatakan lolos dan menjadi bagian dari keluarga besar STPI. Entahlah, bagaimana hari hari kedepan ku jalani, karena ku tahu ku tak sedikitpun memimpikan akan duduk di bagian depan pesawat dengan membawa ratusan manusia terbang melintasi cakrawala. Ya Allah... Segala yang baik hanya milik Mu, di sini hamba yang lemah ini tak ada kuasa sedik pun. Jadikanlah ini sebuah kebaikan untuk hidup ku di dunia dan akhirat mu...<br />
<br />
SEKIAN... :)</div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com1Probolinggo, Indonesia-7.7569279999999994 113.211502-7.8827889999999989 113.0501405 -7.631067 113.3728635tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-10501246003506067392013-02-07T09:06:00.002+07:002014-03-02T09:45:16.195+07:00Cerpen Remaja<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1026"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 115%;">“Secuil
Rasa Untuknya”</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigKo-IJMVFKY6lPuiM6ol5wQ5JMHd2fKjWDpOLJCIk6DpOoAQNpx1id7WZYuEbM1BKdSdLyPQhhCcPlEbI2znQFaIgOeeDsV-OPXFT9KxNYup7IzH46b8A7qK3CtrsotHNRlfMcySaadA-/s1600/0000010122.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigKo-IJMVFKY6lPuiM6ol5wQ5JMHd2fKjWDpOLJCIk6DpOoAQNpx1id7WZYuEbM1BKdSdLyPQhhCcPlEbI2znQFaIgOeeDsV-OPXFT9KxNYup7IzH46b8A7qK3CtrsotHNRlfMcySaadA-/s1600/0000010122.jpg" height="320" width="640" /></a></div>
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Kriiiiiiiiing… Kriiiiiiiiiing… Kriiiiiiiing…”
Sayup<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>terdengar bel sekolah berdering
tanda jam masuk pelajaran telah di mulai. Dan posisi gue masih setengah
kilometer dari sekolah.<br />
“Ini semua gara gara loe dim! Coba aja loe gak ngajak gue buat nyicipi jambunya
pak Anto tadi, pasti kita gak bakal telat kayak gini” gerutu gue pada dimas, my
sohib.<br />
“Enak aja loe nyalahin gue, loe tuh yang keenakan nongkrong di atas pohon jambunya
pak anto.” Bela dimas gak mau kalah.<br />
“Ya udah, terus gimana nih? Pasti gerbang depan udah di tutup!” Tanya gue agak
jengkel.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Yah… ayo cepetan lari kita lewat pager<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>belakang aja.” Kata dimas sambil lari
ninggalin gue.<br />
“Huuuuh… dasar… tungguin gue woy… lagian gue mana bisa manjat pager setinggi
itu? Gue kan pake rok???” omel gue sambil mengejar dimas.<br />
“Alah… alasan aja loe… Tadi manjat pohon jambu bisa! Masak pager aja nyerah
sih? Cemen loe!” teriak dimas, seakan tak peduli sama gue yang bersusah payah
berlari mengejarnya.</span></div>
<div style="border-bottom: double windowtext 6.75pt; border-left: none; border-right: none; border-top: double windowtext 6.75pt; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-border-top-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-element: para-border-div; padding: 1.0pt 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-border-top-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 1.0pt 0in 1.0pt 0in; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
Ohya, kenalin gue Siska salah seorang siswi di SMA X di kota gue. Sebenarnya
gue sama dimas udah deket sejak orok. (hehe)… Yups… keluarga gue sama
keluarganya tinggal di satu komplek perumahan yang sama. Dan bersebelahan lagi,
Cuma dibatesi oleh lorong kosong yang lebarnya sekitar 3 meter. Setiap malam
gue selalu jailin dia dengan ngelempar benda benda ke kamarnya. Kebetulan kamar
ku dan kamarnya berhadapan. Dimas orangnya cuwek sama orang. Tapi dia baik sama
gue. </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
(hehe) Selama ini kami gak pernah nyembunyiin satu rahasiapun diantara kami.
Aku suka banget curhat sama dimas, yah… walau terkadang responnya gak baik!
Mungkin dari sifat cuweknya tadi ya??? (Entahlah </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">)</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Eh… dim, loe jangan gila ya!!! Gue gak bisa naik
pager setinggi ini” ucap gue panic saat dimas mulai manjat diding belakan sekolah.<br />
“Ya udah, loe tenang aja sis. Entar gue ambilin tangga di gudang. Tunggu bentar
ya!” katanya lirih.<br />
“ok ok ok, gue tunggu…” jawab gue agak tenang. “ohya,,, hati hati, biasanya pak
umar suka kelayapan kalau pagi pagi begini.” Kata gue ngingetin dimas.<br />
“sip dah….. tunggu ya neng siska” katanya dan lenyap di balik tembok itu.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ya, itulah dimas! Orangnya penuh tanggung jawab dan
selalu baik pada gue. Sekalipun dia gak pernah marah sama gue, sempet waktu itu
gue jailin pacarnya di kafe. Ceritanya kita lagi double date. Hingga efeknya
fatal banget! Sampai sampai ceweknya dimas minta putus dan cowok gue juga minta
putus! Huuuf… segitunya banget. Padahal Cuma masalah sepele, minuman ceweknya
dimas gue kasih cicak mainan! Yah… buat kejutan aja kata gue! Dan luar biasa
banget kejutannya… berhasil buat aku dan dimas ngakak liat ekspresinya yang
super lucu. Dan akhirnya setelah semua acara terbahak bahak itu selesai, jadi
deh dimas di putusin! Dan gue juga di putusin loh!!! </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">L</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Yah, waktu itu dimas diem aja beberapa hari. Gak
seceria biasanya. Gue jadi serba salah saat itu. Tapi untung dimas orangnya gak
pendendaman. Dan semua di anggap angin berlalau… hehe </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">:)</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
Sebenernya gue jengkel banget sama tuh ceweknya dimas yang super duper dan sok
higienis dalam semua hal. Week…. Gak banget deh! Berani kotor itu kan baik!!!
Haha (korban iklan)…<br />
<br />
“Eh… sis… aman aman. Nih tangganya….” Bisik dimas dari balik tembok.<br />
“cepet loe naik dan taruh tangganya di sini!”<br />
“oke… cepetan! Mumpung bu dian belum masuk kelas. Tadi gue liat semua guru pada
masuk ke ruang rapat guru.”</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya hari itu gue dan dimas selamat juga sampai
di kelas. Walaupun di awali dengan sport jantung dulu…</span></div>
<div style="border-bottom: double windowtext 6.75pt; border-left: none; border-right: none; border-top: double windowtext 6.75pt; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-border-top-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-element: para-border-div; padding: 1.0pt 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-border-top-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 1.0pt 0in 1.0pt 0in; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Btw tadi pagi itu seru
ya sis” obrol dimas ketika kita pulang sekolah.<br />
“seru pala loe peang??? Deg deg kan tau! Apalagi kalau ketahuan sama pak umar
yang kiler itu. Ohya… urusan jambunya pak anto kita eksekusi sore aja. Jangan
pas mau berangkat sekolah.” Kata gue<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>seraya noyor pala dimas.<br />
“Huuu… itu sih karena loenya aja yang penakut!… dasar cemen…..!” kata dimas
membalas menoyor kepala gue sambil ngibrit kabur.<br />
“Heeeeh…. Tungguin gue….” Teriak gue ngejar dimas. “Awas loe ya kalu
ketangkep”.</span></div>
</div>
<div style="border-bottom: double windowtext 6.75pt; border: none; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-element: para-border-div; padding: 0in 0in 1.0pt 0in;">
<div class="MsoNormal" style="border-bottom: 6.75pt double windowtext; border: none; mso-border-between: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; mso-padding-between: 1.0pt; mso-padding-bottom-alt: 1.0pt; padding-bottom: 1.0pt; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Begitulah
hari hari gue lewati sama sesosok makhluk yang bernama Dimas Aditya. Cowok unik
yang pernak gue kenal. Anehnya gue tak sedikitpun merasa bosan dengan tingkah
dimas yang terkadang konyol. Justru gue ngerasa sedih banget jika dimas
bersikap gak seperti biasanya ke gue. Seperti waktu itu, saat kita di olok
olokin pacaran sama temen temen. Dimas marah banget sama gue. Entah apa yang
buat dia marah sama gue. Apa dia ngerasa malu kalu jalannya sama gue melu? Tapi
dia masih ngajak gue jalan meski dia marah dan gak ngomong sama sekali. Dasar
cowok aneh! Hingga ahirnya dia nemu pacar yang waktu itu aku kerjain. Sebenarnya
kebersamaan aku sama dimas menumbukah virus sayang yang kian lama menyerang
hati gue hingga bersetatus menjadi virus cinta. Entahlah bagaimana dengan hati
dimas sama gue. Apa hatinya juga terserang virus yang sama??? Jujur gue banyak
menangkap signal “itu” dari dimas. Tapi dia tak sekalipun mau jujur tentang
perasaannya. Sudah banyak cara yang gue lakukan untuk memancing dimas buat
ungkapin perasaanya, tapi ujung ujungnya dia hanya bilang “Udah dunk sis… kita
sahabat!”…. dan pergi gitu aja! Apa persahabatan ini yang membelenggu cinta
dimas buat gue??? </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> bukankah sahabat bisa jadi cinta kata
“Zigas”! Hampir tiap malem gue play lagu ini dan gue arahin audio nya ke kamar
dimas. “Hey………. Bosen ah lagu ini mulu! Yang lain dung!” teriak dimas dari seberang!<br />
“Biarin…. Music music gue! Sirik aje loe kerjanya……” balas teriak gue. Dan
pasti dimas bales play music rock kesukaannya yang bikin kuping gue hamper
pecah. Hingga semua berakhir dengan teriakan mamanya dari lantai bawah.
“Dimas……………. Matiin musiknya……. Klau gak mama matiin listriknya nih!!!” hehe </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
baru deh music pembuat kuping budek itu berhenti.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border-bottom: 6.75pt double windowtext; border: none; mso-border-between: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; mso-padding-between: 1.0pt; mso-padding-bottom-alt: 1.0pt; mso-padding-top-alt: 0in; padding-bottom: 1.0pt; padding-top: 1.0pt; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Waktu
belalu begitu cepat gue rasa. Entah kenapa ahir ahir ini gue dan dimas berusaha
untuk saling menjauh. Jujur gue gak tau apa alasan pastinya. Dimas pun begitu,
ia seperti menghindar saat di sekolah dengan ikut ikutan nongkrong di ruang
music atau main basket. Gue pun juga suka nongkrong sama temen temen karate gue
saat jam istirahat tiba. Waktu di jalan saat pulang sekolah kita lebih banyak
diem dan seperti gak pernah kenal sebelumnya. Kita gak tahu apa yang sebenarnya
terjadi pada diri kita.<br />
“ohya… weekend kita keluar yuk!” ajaknya mengusir ke sepian saat kita jalan
pulang.<br />
“emang mau kemana?” Tanya gue ogah ogahan.<br />
“Ya kemana aja dah! Pokoknya keluar! Kita kan udah lama gak keluar!” ucapnya
lirih seakan enggan mengatakan kalimat yang terakhir.<br />
“loe ngerasa ahir ahir ini gue aneh gak?” Tanya gue agak ragu.<br />
“emmmh… gimana sama gue? Lebih aneh gak?” Tanya balik.<br />
“iiih… loe itu, ditanya malah balik nanya! Emang ada apa ya sama kita ahir ahir
ini? Napa loe suka nongkrong di ruang music?” Tanya gue sambil setop langkah
kaki gue. Dan dimas ikut ikutan berhenti.<br />
“loe juga kenapa suka nongkrong di ruang karate?” Tanya dimas.<br />
“tuuuh kah…. Loe itu!!! Ditanya malah balik nanya!!! Huuuuh sebel” kata gue
merajuk.<br />
“sebenernya gue…. Gue….” Kata dimas terbata bata dan gue lihat tatapan serius
dimatanya.<br />
“loe kanapa?” kejar gue mulai penasaran.<br />
“gue… gue…. Cuma cuuuummmma……” katanya lebih aneh.<br />
“Cuma apa dim?” Tanya gue lebih penasaran.<br />
“gue Cuma pengen cepet pulang, lapaaaaaaaaaaaar!!! hahaha…….. “ teriaknya dan
ngibrit ninggalin gue.<br />
“heyyyy… tunggu gue…. Awas loe ya…….!!!!” Teriak gue manggil dia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border-bottom: 6.75pt double windowtext; border: none; mso-border-between: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; mso-padding-between: 1.0pt; mso-padding-bottom-alt: 1.0pt; mso-padding-top-alt: 0in; padding-bottom: 1.0pt; padding-top: 1.0pt; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Malampun
beranjak menerjang sinar mentari. Gue masih bergulat sama pikiran tetang dimas
tadi siang saat kita pulang sekolah. Apa ya sebenarnya yang mau dia katakana?
Kayaknya dia mau bilang sesuatu yang serius sama gue. (ngarep) </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
Dering hape gue berbunyi…. “lenka_everythink at once” mengalun dengar merdunya.<br />
“huuuuuf… sapa sih ganggu banget dah”… gerutu gue agak sedikit jengkel.<br />
saat gue lihat layar hp ter pampang photo dimas dan nama Dimas Pret!
Memanggil!!!<br />
“ngapain nih anak sih! Biasanya juga teriak teriakan!” gue mengarah ke jendela
kamar berharap dia juga ada di sana. Dan ternyata jendelanya masih tertutup
rapat!<br />
segera gue angkat! “hallo… ada apa dim?” Tanya gue duluan<br />
“halo sis… lagi apa nih?” tanyanya.<br />
hah??? Dia nanya lagi apa? Tumben banget!<br />
“loe gak lagi sakit kan dim?” Tanya gue.<br />
“ohya… besok kan weekend! Ke pantai yuk!” ajaknya gak perduliin pertanyaan gue.
Hemmm… ada apa ini ya??? Sejenak ku bertanya dalam hati.<br />
“tapi besok gue kan ada latihan karate. Loe kan juga ada latihan music?” Tanya
gue agak gugup.<br />
“bolos aja dah… gimana?” usulnya.<br />
“eh… loe kenapa sih? Aneh banget! Buka dung jendelanya… gue ada di jendela
nih.” Kata gue.<br />
“ya udah… besok pake mobil mama gue aja ya! Jam Sembilan harus on time. See
you! Mimpi indah ya!” balesnya dari sebrang sana. Dan “tuuuut….tuuuuut….”
pustus!<br />
<br />
Aneh banget nih dimas? Ada apa ya? Awas aja kalu besok dia ngerjain gue! Dan
beribu pertanyaan lain muncul di kepala gue malam itu. Berputar hingga membawa
gue ke alam mimpi. -_-</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border-bottom: 6.75pt double windowtext; border: none; mso-border-between: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; mso-padding-between: 1.0pt; mso-padding-bottom-alt: 1.0pt; mso-padding-top-alt: 0in; padding-bottom: 1.0pt; padding-top: 1.0pt; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pagipun
datang dengan cepat… gue coba perlahan untuk buka mata. Ya ampun… udah jam
delapan. Mampus… gue bisa di omelin sama dimas nih kalau sampai telat. Segera
gue beranjak dari buaian kasur yang menggoda itu. Gue sempatkan ngelirik kamar
dimas di sebrang sana. Jendelanya ke buka, Keliatannya dia gak ada di kamar
deh! “Huuuh….<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pasti dia udah siap! Mandi
mandi mandi.” ….<br />
<br />
Pagi itu gue awali dengan serba cepat! Hehe </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
“ting tung_ting tung_ting tung…….” Bunyi bel rumah gue.<br />
segera gue turun dan sempat gue lihat mama dan papa di ruang keluarga.<br />
“eh… mau kemana kamu sis? Hari minggu nih? Kok bajunya kayak gitu? Mau bolos
latihan?” beberapa pertanyaan mama yang sempat gue dengar.<br />
“siska ada tugas lain ma! Bye….” Jawab gue singkat dan nyelonong gitu aja.<br />
“gak sarapan dulu sayang???” teriak mama.<br />
“di jalan aja ma!” balas teriak gue.<br />
“hati hati sayang….” Suara masih sempat gue dengar saat gue buka pintu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border-bottom: 6.75pt double windowtext; border: none; mso-border-between: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; mso-padding-between: 1.0pt; mso-padding-bottom-alt: 1.0pt; mso-padding-top-alt: 0in; padding-bottom: 1.0pt; padding-top: 1.0pt; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“ayuuuuk….
Cepetan… sebelum mama gak ngijinin!” ajak gue ke dimas yang mematung di depan
pintu rumah gue.<br />
“oh… ayo… let’s go!” katanya sedikit kaget.<br />
Mobilpun melaju…. Dengan santai. Beberapa menit berlalu kami masih belum sempat
ngobrol apapun. Situasi dan kondisinya sama saat kita jalan pas pulang sekolah.
Kita seakan baru kenal saja!<br />
“ohya.. tadi gue dengar loe belum sarapan ya?” tanya dimas.<br />
“iya nih… bangunnya kesiangan!” jawab gue dengan polosnya.<br />
“huh… loe tu ya… jadi cewek gitu amat!” kata dimas sambil ngelus pala gue.<br />
Apa??? Ngelus kepala gue??? Apa maksudnya nih??? (ada perasaan seneng juga </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">)<br />
“ya udah kita makan dulu ya!” ajaknya.<br />
“terserah dah! Gue puasa juga gak papa!” jawab gue becanda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border-bottom: 6.75pt double windowtext; border: none; mso-border-between: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; mso-padding-between: 1.0pt; mso-padding-bottom-alt: 1.0pt; mso-padding-top-alt: 0in; padding-bottom: 1.0pt; padding-top: 1.0pt; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Acara
makan pun selesai. Dan perjalanan pun kita lanjutkan. Lumayan banget… jauhnya
buat ke pantai. Butuh sekitar satu setengah jaman lagi. Di dalam mobil kita
seakan bermain dengan pikiran kita masing masing. Roh gue seakan terbang entah
kemana. Sempat ku lirik dimas yang sedang menyetir. Dan segera ku arahkan
pandangan gue kearah lain saat dimas sadar gue liatin. “Eh… ngapain loe liat
liat??? Gue keren ya???” tanyanya ke GR an.<br />
huuuufff…. (malu banget -_- ketahuan)…. “Sapa juga yang liat muke loe yang mirip
monyet itu.” Kata gue ngelak! “cie… ketahuan ni ye…. Yeee…. Pipinya pake merah
segala! Malu ya ketahuan liat orang cakep!” kata dimas mulai keluar kocaknya.
“orang cakep??? Orang utan yang ada!!!” kata gue sebel. Huuuuh…. Pake merah
segala nih pipi! Kan ketahuan. -__- malu deh jadinya!!! </span></div>
<div class="MsoNormal" style="border-bottom: 6.75pt double windowtext; border: none; mso-border-between: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; mso-padding-between: 1.0pt; mso-padding-bottom-alt: 1.0pt; mso-padding-top-alt: 0in; padding-bottom: 1.0pt; padding-top: 1.0pt; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akhirnya
sampai juga di pantai yang luar biasa ini. “lama juga ya sis kita gak main
kesini!” ucap dimas saat kita masuk. “panas banget dim… kita neduh di bale bale
itu aja ya?” kata gue sambil nunjuk semacam rumah bamboo di pinggiran pantai.
“ya udah yuk!!! Tapi gue beli kelapa muda dulu ya… entar gue nyusul!” katanya
dan ngibrit lagi. Hemmh… dasar dimas si tukang ngibrit! gue pilih bale bale
yang kosong yang paling ujung! Lumayan ada pohon kelapanya… jadi lebih teduh… gue
arahin mata gue kearah pantai. Tampak beberapa orang sedang menikmat teriknya
matahari sore. Dan beberapa orang dan anak anak kecil sedang asyik main di
bibir pantai. Angin kencang menambah kenikmatan bersantai di pantai ini. Luar
biasa… jadi pengen tidur aja bawaannya. Tapi kemana dimas ya??? Napa tuh anak
belum datang?<br />
“Woi…. Ngelamun aja neng!!! Awas kesambet loh!!!” tiba tiba dia ngagetin gue.<br />
“lama banget sih! Haus nih… hampir pingsang nih gue karena dihedrasi!” kata gue
sok marah.<br />
“ya udah nih minum!!!” katanya.<br />
“Seger banget ya air kelapa ini!” lanjutnya.<br />
“ohya… entar main speedboat yu!” ajaknya di tengah nikmatnya es kelapa muda.<br />
“ok sapa takut… tapi nunggu agak sorean ya!!!” masih panas nih….<br />
“siplah lah….. ya udah kita santai dulu di sini!!!”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border-bottom: 6.75pt double windowtext; border: none; mso-border-between: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; mso-padding-between: 1.0pt; mso-padding-bottom-alt: 1.0pt; mso-padding-top-alt: 0in; padding-bottom: 1.0pt; padding-top: 1.0pt; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Terik
mentaripun mulai agak redup… kita bergegas ganti banju dan menyewa speedboat
yang udah di sediain oleh pengelola pantai. Kita hanya main main gak jauh dari
bibir pantai tidah melewati tanda bahaya. Seru abis dah…<br />
“eh… balapan yuk! Dari sini ke batas sana dan kembali lagi ke sini” ajak dimas
belagu.<br />
“taruhanya apa?” tanya gue.<br />
“yang kalah harus neraktir makan teman teman satu kelas, gimana?”<br />
iiisssh… belagu banget sih nih anak! Satu kelas! ???<br />
“apa satu kelas???” tanya gue agak kaget!<br />
“iya… kenapa??? Takut???” tantangnya…<br />
“gak ada kata takut ya dalam kamus hidup “Siska”!” kata gue mulai agak jengkel
padanya.<br />
“oke… hitungan ke tiga go ya!!!” kata dimas<br />
“oke…..”….. jawab gue.<br />
“1…..2…..3………” teriaknya.<br />
“gooooooooooooooooooo”…. Teriak gue sambil ngegas. Tampak dimas tertinggal di
belakang. “huuuuuuuuu…… cemen banget loe mas!!!” teriak gue bangga saat sampai
di tanda pembatas dan mulai berbalik. Dan anehnya gue gak liat dimas di atas
speedboatnya yang terbalik! “Ya ampun… dimas jatuh!” segera gue ke arah speedboatnya
dimas dan loncat buat nyari dimas. Masalahnya dia gak jago jago banget berenangnya!
Tapi dianya gak ada! Ya ampun dimas… <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>waktu itu gue mulai panic dan akan nangis.
Segera gue lapor sama penjaga pantai dan pencarianpun di lakukan. Gue hanya
bisa menunggu di tepi pantai dengan harap harap cemas. Semua doa gue baca untuk
keselamatan dimas. Beberapa menit berlalu dan akhirnya dimas di temukan.
Keadaannya lemah banget, tak kuasa lagi gue menahan air mata ini. Saat dia di
rebahin di pasir gue hanya bisa megangin tangannya. Salah satu penjaga pantai
mulai menekan dada dimas dan tak ada reaksi apapun.<br />
“dim… bangun dim… please!” kata gue tak mampu lagi menahan emosi.<br />
“dimas… bangun dimas… jangan tinggalin gue sendiri. Dimas… dimas….” Gue goyang
tubuh dimas tapi dia gak bergerak sama sekali. Air mata gue udah mengalir
begitu banyak tapi dimas masih belum bergerak juga. Saat itu hanya satu ketakukan gue... tak pernah lagi melihat dimas hadir dalam hari hari gue. “Dimas… kenapa sih loe tega
ninggalin gue. Dimas… jangan main main dung!” kata gue tak kuasa lagi menahan
sedih. “pak gimana ini??? Kita bawa ke rumah sakit aja!!! Ayo cepet angkat!”
kata gue pada penjaga pantai yang nolong dimas tadi dengan agak emosi karena sedari tadi dia hanya terlihat tenang tenang aja. Dan saat mau di angkat
terdengan bunyi batuk. <br />
<br />
“dimas! Syukurlah… gue gak bisa kalau harus kehilangan loe!” kata gue dan
spontan meluk dia. Rasanya seperti mendapat ribuan kebahagian jika melihat orang yang kita sayang bisa tersenyum kembali. <br />
“sis…” kata dia<br />
“iya kenapa???” kata gue seraya ngelepas pelukan.<br />
“sebenernya di sana (menunjuk arah pembatas pantai)…..”<br />
dengan penasaran gue pun menoleh kesana dan ada beberapa speedboat mengarah ke
bibir pantai. Terbentang di sana sebuah spanduk bertuliskan “I Really love you,
siska” yang di pegang oleh dua orang di dua speedboat berbeda yang berjalan
paling depan dan di ikuti beberapa speedboat lainya. Tampak orang orang di
speedboat itu adalah semua teman teman sekelas gue. “Oh my god! Dimas!
Kamu……………………….” Tak kuasa lagi gue nahan air mata ini dan dimas langsung meluk
gue.<br />
“maukah kau menjadi kekasih ku?” katanya di depan teman teman gue.<br />
Gue gak kuasa untuk bilang tidak. “iya…… aku mau!” dimas pun loncat dan teriak
“I Love You, Siska”…………………….<br />
Sorak sorai teman teman mulai riuh!<br />
“Gimana nih? Jadi kan dim traktirannya???” kata aldi teman gue.<br />
“Oh…. Jadi ini semua telah loe rencanain dim???” kata gue dengan acting marah
dan merajuk. “loe emang dasar ya!!!” lanjut gue!<br />
“tapi kan udah jadian ya!!!” kata dimas meluk gue lagi.<br />
tepuk tangan pun bertaburan… “cium cium cium……………” lanjut sorakan itu.<br />
dimas pun nyium kening gue dengan slow motion.<br />
Ya Tuhan… damai sekali ku rasa kecupan dimas di kening ku. Berharap ini semua
bukan mimpi semata.<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-between: 6.75pt thin-thick-thin-medium-gap windowtext; mso-border-bottom-alt: thin-thick-thin-medium-gap windowtext 6.75pt; mso-padding-alt: 0in 0in 1.0pt 0in; mso-padding-between: 1.0pt; mso-padding-top-alt: 0in; padding-top: 1.0pt; padding: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dimas
yang gue kenal sejak kecil sekarang udah jadi kekasih gue. Ternyata ia juga
terserang virus virus yang memabukkan hati dan pikiran itu. Saat kita lagi
menepi dari teman teman yang sedang menikmati ikan bakar, dimas ngajak gue ke
tepian pantai.<br />
“Lihat dah sun set itu… indah ya?” katanya tenang dan terlihat serius.<br />
“aku ingin kita seperti sunset itu. Indah di pandang setiap mata yang
melihatnya.” Lanjutnya.<br />
“jujur sejak kita beranjak dewasa aku punya secuil rasa cinta untuk mu. Dan
rasa itu kian lama kian membesar hingga buat aku hampir gila untuk
menyembunyikannya.” Kata dimas serius. Gue hanya bisa mematung menetap
wajahnya.<br />
“ku harap ini yang terbaik buak kita.” Kata dimas dan mulai mengecup kembali
keningku dengan slow motion seperti geraknya mentari ke peraduannya… </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
<br />
</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 115%;">Sekian</span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 24.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;"></span></span></i></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; line-height: 115%;">…</span></i></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
</div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-64809411490084419932013-01-31T10:20:00.002+07:002014-03-02T09:35:42.715+07:00Puisi ANDAI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4XPsbdBisRh5AOIjI2IZuD7bwqhveL5hBMEZF8ebWORYWI_tl6h2fY88_0xlfvTAAz1db3AfrMISaexmhhIZDXgzO37vGYRXoRKYRVrWvWQ-PbE4b0GBT0GEjx-0LPRUGxL1r9jTNwpHs/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4XPsbdBisRh5AOIjI2IZuD7bwqhveL5hBMEZF8ebWORYWI_tl6h2fY88_0xlfvTAAz1db3AfrMISaexmhhIZDXgzO37vGYRXoRKYRVrWvWQ-PbE4b0GBT0GEjx-0LPRUGxL1r9jTNwpHs/s1600/1.jpg" height="177" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Andai engkau embun di pagi hari<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Ku takkan datang di siang hari<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Karena ku tahu kau sudah pasti pergi<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Andai kau fajar di ufuk timur<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Ijinkan aku menatapmu walau sepintas<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Ku ikhlaskan butiran rindu ini menguap bersama embun pagi yang kau sinari<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Akan ku biarkan hari hari ku bertingkah semaunya<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Asal ku dapat selalu ada untuk mu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Andai engkau senja di ufuk barat<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Perbolehkan aku mengagumi keindahan mu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Andai engkau langit malam yang berhiaskan bulan dan bintang<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Ku tak kan pernah menutup mata ku untuk memandang mu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Dan andai juga kau ribuan hujan yang siap turun<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Ku bersedia tubuh ini kau basahi<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Dan andai saja kau bentangan samudra luas<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Ku rela menjadi karang yang setia temani mu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Andai saja kau tahu maksud hati ini<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Sungguh ku sangat bahagia arungi hari hari ku untuk mu<br />
</div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-12545223572775690082013-01-29T08:50:00.002+07:002014-03-03T09:23:58.163+07:00Puisi Malam Kelabu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<h2>
<b><i>M A L A M K E L A B U </i></b></h2>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9neZ5NaRPSIkHXXpsO-ZfmUDRH0SchVPjta2-OEiAaeZVI5nK18zNLbk10WCaplWvmh-LpzHmHQWxtVMvcksxJRzmuv154-ipwWlIXDC8Z9Xz-O4znSEbk16SCOaiRWNGoeKwlzmHX4Sk/s1600/1.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9neZ5NaRPSIkHXXpsO-ZfmUDRH0SchVPjta2-OEiAaeZVI5nK18zNLbk10WCaplWvmh-LpzHmHQWxtVMvcksxJRzmuv154-ipwWlIXDC8Z9Xz-O4znSEbk16SCOaiRWNGoeKwlzmHX4Sk/s1600/1.jpeg" height="299" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Di malam sendu ku termenung<br />
<br />
Di temani secangkir asa yang setia iringi ingatan yang menggantung<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Rembulan menatap riang seakan tak mau ku bersedih<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Kedipan hiasan bintang memberi isyarat kebahagiaan<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Angin malam yang menderu mengajak ku tuk berlalu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Pergi dari kenangan pahit yang terasa begitu mengganggu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Terasa sendiri ku di sini tanpa hadir mu di sisi<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Buat diri tak berarti tuk lanjutkan hidup ku lagi<br />
<br />
Kasih,<br />
<br />
dimana kah engkau berada<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Taukahkah kau disini ku tersiksa<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Kasih,<br />
<br />
kembalilah segera<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Sebab ku tak mungkin bertahan lebih lama tanpamu,<br />
<br />
cinta</div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-28034740983945586692013-01-16T09:40:00.000+07:002014-03-03T09:27:03.093+07:00Puisi Selamat Tinggal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<marquee bgcolor="Blue">Selamat Tinggal Masa Lalu</marquee><br />
<marquee bgcolor="Blue"> </marquee>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn36s8zBwvWzo1S2-DKZ2JpWTOnukiTte3mN95d2ycOGSqnDsdTL3n-eXGTFOLO_2suxUpfOB3xZ-Jx9qVwKzyccbaeF1g8gUMk49hv9Jbq0SmEBGzG4-U9R6DqQJxzQt6GUeB96kuB6SW/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn36s8zBwvWzo1S2-DKZ2JpWTOnukiTte3mN95d2ycOGSqnDsdTL3n-eXGTFOLO_2suxUpfOB3xZ-Jx9qVwKzyccbaeF1g8gUMk49hv9Jbq0SmEBGzG4-U9R6DqQJxzQt6GUeB96kuB6SW/s1600/2.jpg" height="208" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Ku ingin tenggelamkan kenangan ku bersama arus waktu yang berlalu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Ku ingin buang jauh mimpi buruk yang pernah hadir dalam hidup ku<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Ku akan lahirkan hidup ku kembali tanpa lemah tanpa pilu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Ku akan tunjukkan pada semua bahwa aku adalah jiwa yang kuat tanpa diri mu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Selamat tinggal masa lalu dan jangan pernah kau panggil kembali diri ku<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Karena aku tak kan mungkin kembali untuk tenggelam dalam lautan pedih mu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Selamat tinggal masa lalu pergilah jauh dari ku<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Hapus lah semua cerita kita karena ku di sini telah melenyapkannya<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Tinggal kan aku sendiri di sini<br />
<br />
Aku mampu dan aku bisa tanpa mu....</div>
</div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-51722741527434047652013-01-14T08:42:00.000+07:002014-03-03T09:31:18.671+07:00Puisi KESUNGGUHAN HATI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz6N6Eift5nFQ1PF9-4NA5zhuAop47PcjDV64Enou6PdFENlotu6i0atNS9lUd9daKJTWT2taUJ9i90nw6ZbOAXEFAv4-pGqc0_GIbtcoQd_SDZk0JbnB_Bx3abrz725sutk0062_WTBUL/s1600/3.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz6N6Eift5nFQ1PF9-4NA5zhuAop47PcjDV64Enou6PdFENlotu6i0atNS9lUd9daKJTWT2taUJ9i90nw6ZbOAXEFAv4-pGqc0_GIbtcoQd_SDZk0JbnB_Bx3abrz725sutk0062_WTBUL/s1600/3.jpeg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Tiada keraguan dalam hati tuk ungkapkan rasa ini<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Begitu besar keagungan Ilahi yang telah tunjukkan paras sang bidadari<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Mata ini takut berbuat maksiat <br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Dan hati ku pun takut diselimuti nafsu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Lewat kesaksian para malaikat<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Sungguh hati ini mencintai mu<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Lewat senyum yang kau beri damai terasa dihati<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Memberi semangat di sanubari tuk mengejar cinta sejati<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Pesona mata tak bisa dibohongi<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Perasaan di kalbu tak ada yang menandingi<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Apakah engkau cinta sejati?<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Tolong jawab dengan ketulusan hati... </div>
<br /></div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com2Probolinggo, Indonesia-7.7569279999999994 113.211502-7.8827889999999989 113.0501405 -7.631067 113.3728635tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-77981917163684585662013-01-09T10:35:00.000+07:002014-03-03T09:34:54.463+07:00Puisi ...Ingatlah Aku...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: x-large;">. . . Ingatlah Aku . . .</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLC-W_DAHTYFdz3C9-2W82z0lurAGLfsCUf8_nKr9WQOtAiNoeAI7qPxuRkrzBbqVv8VJKuH6uX9hhYJNxOn8VLcxPXLM_iF_ca8cXFFqLdQs9YZKBUWkxHM4Obrxfzf6wlGiJOmy3pcHz/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLC-W_DAHTYFdz3C9-2W82z0lurAGLfsCUf8_nKr9WQOtAiNoeAI7qPxuRkrzBbqVv8VJKuH6uX9hhYJNxOn8VLcxPXLM_iF_ca8cXFFqLdQs9YZKBUWkxHM4Obrxfzf6wlGiJOmy3pcHz/s1600/4.jpg" height="224" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Di sini ku duduk sendiri<br />
Termenung dalam ingatan dulu<br />
Ku selami kenangan abadi<br />
Kenangan kita yang telah lalu<br />
<br />
Aku di sini selalu ingat itu<br />
Aku di sini selalu untuk mu<br />
Aku di sini sepi sendiri<br />
Aku di sini bagai debu tak berarti<br />
<br />
Dedu yang lemah tanpa cinta<br />
Debu yang kotor tanpa kasih<br />
Debu yang hina tanpa sayang<br />
Ya itulah aku, debu tanpa mu<br />
<br />
Ku di sini terhempas jauh<br />
Jauh dari mata dan hati mu<br />
Satu pinta ku pada mu<br />
Tolong "Ingatlah Aku"...</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-34902861422768130452013-01-08T16:27:00.001+07:002014-03-03T09:39:03.112+07:00Puisi INTUISIKU<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: left;">
"<u>INTUISIKU</u>"</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFbiFB0fUq8ZfB1R_DByg9OJUjmRQ0_P0T-sUWAnj8Q2vWxWd-5OA9wDucZ0LPg8fw75eDnrcv4lSOQOZ3A28rYJgyV_VKXNAoWMlzs6j2Iylmb_tJqPNcKluCzgB0Eyg_RvqLlcWV1phu/s1600/5.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFbiFB0fUq8ZfB1R_DByg9OJUjmRQ0_P0T-sUWAnj8Q2vWxWd-5OA9wDucZ0LPg8fw75eDnrcv4lSOQOZ3A28rYJgyV_VKXNAoWMlzs6j2Iylmb_tJqPNcKluCzgB0Eyg_RvqLlcWV1phu/s1600/5.jpeg" /></a></div>
<h2 style="text-align: left;">
</h2>
<div style="text-align: left;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Ku pandang langit hitam di sana<br />
Begitu luas takjubkan mata<br />
Begitu sempurna tanpa penyangga<br />
Begitu besar keagungan Nya</div>
<div style="text-align: left;">
Berjuta bintang tampak menyebar<br />
Memberi warna pada malam</div>
<div style="text-align: left;">
Ku ingin terbang jelajahi langit</div>
<div style="text-align: left;">
Memetik satu bintang untuk mu</div>
<div style="text-align: left;">
Merangkai rasi bintang yang bermaknakan aku cinta kamu</div>
<div style="text-align: left;">
Dan menghapus semua awan hitam agar kau leluasa memandanginnya</div>
<div style="text-align: left;">
Sayang, semua itu hanya hayal dalam mimpi</div>
<div style="text-align: left;">
Haruskah ku ikuti intuisi ini?</div>
<div style="text-align: left;">
Namun semua tak sejalan dengan logika</div>
<div style="text-align: left;">
Entahlah, bagaimana bisa ku sejajarkan hati dan logika ini</div>
<div style="text-align: left;">
Sungguh intuisi ini melawan rasional ku</div>
<div style="text-align: left;">
Jujur, semua karena diri mu</div>
<div style="text-align: left;">
Diri mu yang telah buat ku bermimpi</div>
<div style="text-align: left;">
Mendatangkan intuisi yang buat diri ini tak terkendali</div>
<div style="text-align: left;">
Sungguh ku tak mengerti lagi dengan apa yang ku lalui</div>
<div style="text-align: left;">
Biarlah waktu menjawab apa yang aku cari</div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-29502504432893614062013-01-07T13:00:00.001+07:002014-03-03T09:42:46.636+07:00Puisi Nasehat Untuk Sahabat 2013<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXxMqudR0l-O6OiFcfBxjMWQtlXNYiwgTrvJF1tEz0v5PjYqMhZ-i9CIksaSEmrsQgh9kMMNBcJi2sdnSSJFeHtZXUFTcPMlhZLMQ3jSwja5pHv1OZyrqTe3V6-vYpP8SnJ-G6tkV-7ynq/s1600/kata+indah+nasehat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXxMqudR0l-O6OiFcfBxjMWQtlXNYiwgTrvJF1tEz0v5PjYqMhZ-i9CIksaSEmrsQgh9kMMNBcJi2sdnSSJFeHtZXUFTcPMlhZLMQ3jSwja5pHv1OZyrqTe3V6-vYpP8SnJ-G6tkV-7ynq/s1600/kata+indah+nasehat.jpg" height="298" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Terbit mentari iringi langkah kaki<br />
Nyanyian angin membawa sejuta inspirasi<br />
Setiap perubahan hari adalah hari baru<br />
Hanya jiwa kuatlah yang mengerti itu<br />
<br />
Setiap masa yang terlewat pasti terekam di akhirat<br />
Ingat! Tak ada lagi sahabat saat kita dalam sekarat<br />
Tiada guna tobat kilat karena semua telah terlambat<br />
Satu hal yang dapat kau buat "Bersegeralah tobat wahai sahabat"<br />
<br />
Jangan pandang diri yang hina ini<br />
Tapi lihatlah makna dari tulisan ini<br />
Bukan ku sok mengajari<br />
Ku hanya menjalankan tugas ku untuk memperingati<br />
<br />
Bukankah kita saudara seagama<br />
Bertugas mengingatkan sesama<br />
Ingatlah sobat dunia ini semakin tua merana<br />
Jangan kita usik lagi dengan hal yang tak berguna</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-78331398235560137672012-12-31T15:59:00.002+07:002014-03-05T14:06:05.589+07:00Cerpen Terbaru Penutup Akhir Tahun<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: x-large;"><u>Maafkan</u> <u>Aku</u> <u>Umi</u></span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzj24GqQXtawmqX3b9SkBYJLCdseZLMnvbswmjPltAstAKA_JDhp-Sq_t-DIXpfv-I03QgtwkzJyZQ7Sp0GQjNwnn0NlPVeNTwdt6863wjSDWAEi0ivn5zZrFnqhY2P0KdOy5fw7Sl0zlw/s1600/529345_109263952541413_100003734260695_41941_1579301221_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzj24GqQXtawmqX3b9SkBYJLCdseZLMnvbswmjPltAstAKA_JDhp-Sq_t-DIXpfv-I03QgtwkzJyZQ7Sp0GQjNwnn0NlPVeNTwdt6863wjSDWAEi0ivn5zZrFnqhY2P0KdOy5fw7Sl0zlw/s1600/529345_109263952541413_100003734260695_41941_1579301221_n.jpg" height="432" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: x-large;"><u><br /></u></span>
<span style="font-size: small;">Mentari tampak akan segera beranjak dari peraduannya. "Fiiiiuuuuhhh..." ku menghela nafas panjang. Akhirnya sampai juga aku di negeri tercinta Indonesia. Saat setelah keluar dari bandara Internasional "Suekarno-Hatta", segera ku cari taxi untuk mengantar ku ke rumah tercinta yang lebih kurang dua tahun ku tinggal kan. </span>Alhamdulillah, perjalanan pulang ini berlangsung dengan hampir sempurna. Tapi,,,, Doooooorrrr.... Suara ban pecah. Segera supir taxi itu menepikan mobil taxi yang ku tumpangi. Alamak Jang,,, baru juga aku bilang "Alhamdulillah perjalanannya lancar" eh, udah ada hambatan. But harus tetap bersyukur... <br />
"Bagaimana ini pak? Kira kira masih bisa di ganti ban mobilnya?" tanyaku saat ia memeriksa ban taxi itu.<br />
"Maaf pak, perjalanan ini gak bisa kita lanjutkan. Masalahnya ban serep saya punya, saya pinjamkan sama saya punya teman tadi pagi." jelas supir taxi itu dengar ramah.<br />
"Ya udah saya turun di sini saja. Biar saya naik bus saja, pak. Ini ongkosnya." kata ku seraya membayar argo taxi itu.<br />
<br />
Ku susuri jalanan kota yang ramai itu dengan perasaan yang bercampur aduk. Ku pandang jalan ke depan, Halte busnya masih setengah kilometer lagi di depan. Ku percepat langkah kaki ini. Terniang jelas kata kata adik ku saat aku masih di negeri gingseng.<br />
"Bang cepatlah pulang, umi sakit. Umi hanya ingin abang segera pulang. Umi ingin sekali meminta maaf sama abang. Cepatlah pulang bang, kasihan umi di sini selalu memanggil nama mu."<br />
<br />
Tak sadar air mata ku menetes seiring langkah kaki ku yang mulai melemah. Sejenak ku tak mampu lagi untuk melangkah. Langkah ku terhenti dan bayang bayang umi dua tahun lalu kembali tergambar jelas di ingatan. Ku sandarkan diri di kursi kota di pinggir trotoar itu. Ku tak mampu lagi langkahkan kaki yang lemah ini. selang beberapa menit<br />
"Klik" ...<br />
serempak lampu lampu kota itu memberi penerangan untuk jalanan dan aku di bawahnya yang sedang duduk sendiri dalam sebuah ke gelisahan yang amat sangat mendalam. Entah perasaan apa ini. Semilir angin malam mulai menghampiri ku seakan membawa beribu memori tentang umi.<br />
"Jreeeeeenggg"<br />
Ku harus segera bertemu umi. Ku harus segera meminta maaf padanya. Tersentak ku untuk berlalu dari tempat itu. Ku segera berlari menuju halte bus di depan. Terlihat bus sedang berhenti di sana dan ku tertulis plat kota tujuan yang menjadi tujuan ku. Segera ku berlari mengerahkan semua tenaga yang ku miliki.<br />
"Stop.........Tunggu aku" teriak ku pada seorang kernet yang kebetulan menoleh ke arah ku. Terlihat bus itu mengurungkan niatnya untuk melaju. "Ayo ayo cepat.... kita lagi ngejar waktu nih" teriak kernet itu pada ku. Akhirnya ku tapakkan kaki ku juga di bus antar kota ini.<br />
"Tariiiiiiiiiiiiiiiiiik" teriak kernet itu lagi saat aku sudah naik dalam bus tersebut.<br />
<br />
Ku pilih barisan dua kursi, kursi nomer dua di belakan supir. Kosong plong. Segera ku taruh tas dan koper ku di kusri sebelah ku. Ku duduk di dekat kaca. Ku arahkan pandanganku ke luar, lampu lampu kota masih setia memberi penerangan dalam perjalanan malam ini. Tampak semua penumpan di sini mulai kelelahan. Ku tahu mereka akan tiba besok di kota tujuan sama seperti ku. Ku coba menutup mata ini, namun apa daya bayang bayang umi kembali terlintas dalam otak ku.<br />
<br />
Teringat saat umi mengusir ku dari rumah, cacian dan makian yang terlontar dari semua tetangga ku. Pecahan tangis yang mengiringi langkah ku pergi dari rumah dan kota kelahiran ku. Benar apa kata hadist "Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan" ya, lebih dan lebih kejam lagi dari pada pembunuhan, tak hanya membunuh jiwa dan raga ku pribadi. Namun lebih jauh dari itu, membunuh setiap akal manusia yang mendengar fitnah itu. Mungkin ini juga memang salah ku atau hanya sekedar nasib ku saja yang sial kala itu.<br />
<br />
Masih teringat jelas wajah gadis malang itu menangis di rumah gubuk pinggiran kota ku. Segera ku dekati suara tangisan itu saat ku tak sengaja hendak melewati gubuk itu. Suasana sore itu sehabis hujan lebat melanda kota ku. Segera ku berlari menuju arah tangisan itu dan.......<br />
"Masyaallah",<br />
ia tak lagi mengenakan selembar benang pun di sana. Tergeletak lemah tak berdaya dengan tangisan yang sesenggukan. Tanpa berkata apa pun segera ku berlari menjauh mencari pertolongan ke rumah sekitar.<br />
"bu, permisi... saya boleh minta tolong...." kata ku saat ku temui ibu ibu sedang berkumpul di salah satu teras rumah warga.<br />
"Iya ada apa ya nak?" respon seorang dengan ramah.<br />
Ku ceritakan semua yang ku temui di gubuk tadi dan ku minta ibu tadi membawakan baju untuk gadis malang itu. Awalnya semua baik baik saja sampai gadis malang itu di bawa ke rumah ibu tadi. Nampak gadis malang itu sok tak mau bicara. Setiap pertanyaan dari warga tak satupun ia jawab. Hanya tatapan kosong yang ada pada matanya. Ku jadi iba padanya.<br />
<br />
Sampai ada yang menyeletuk "Pasti anak muda ini yang telah memperkosanya". Bagai di sambar petir di siang bolong ku rasa. Seakan api keluar dari telinga ku saat mendengar tuduhan itu. Dan parahnya yang lain juga ikut ikutan mengompori perkataan sebelumnya. Dan jadilah aku di kroyok di rumah itu hingga tak sadarkan diri. Dan sudah ada di sel kantor polisi.<br />
<br />
Sejenak ku masih berpikir kenapa aku sampai di sini. Dan tiba tiba seorang polisi membuka sel dan menyeret ku untuk di introgasi. Dengan mencoba meredam amarah hati, ku jawab dengan jujur apa yang di tanya polisi tersebut. Ku ceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan nampaknya polisi itu benar benar polisi yang sebenarnya, ia percaya dengan apa yang ku ceritakan. "Maaf, mungkin ini adalah sebuah kesalahan. Saya tahu dan saya yakin anda tidak bersalah. Untuk sementara waktu anda kami tahan selama saya masih menyelidiki masalah ini. Percayalah sama Allah, semua akan baik baik saja." Katanya pada ku dengan penuh wibawa.<br />
<br />
Terhitung dua malam dua hari ku berada dalam sel, hingga akhirnya aku di bebaskan. Selama itupun tak satupun keluarga ku yang menjenguk ku di kantor polisi. Ada apa ini? Tanya ku dalam hati saat ku keluar dari kantor polisi tersebut. Ternyata apa yang menimpa ku kemarin adalah sebuah rencana besar dari "Rangga" sahabat ku sendiri yang sakit hati lantaran aku bertunangan dengan "Andin". Tapi apa mau di kata, jika kita telah berjodoh. Dan sekarang rangga telah menjadi buronan polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik dan tindakan asusila. Gadis malang yang ku tolong tempo hari sekarang telah meringkuk di tahanan akibat ulahnya yang dengan sengaja bekerja sama dengan rangga untuk menjebak ku. Huuufff... Setibanya di rumah, tanpa di sangka tanpa di duga semua menatap sinis. Tak ada kata kata selamat dan pujian atas apa yang telah terjadi selama dua hari ini pada ku. Tak ada kata simpati sedikitpun yang keluar baik dari keluarga ku dan semua tetangga ku yang kala itu ada di teras masing masing. Semua hanya menatap hina dan dina pada ku. "Asalamualaikum umi..." ku ucap salam pada umi yang mungkin tahu hari itu akan pulang. Tak ada jawaban sepatah kata pun dari umi. "Waa'laikum salam bang Albi..." jawab adik ku zahra sambil berlari dari dalam rumah dan langsung memeluk ku. "Zahra, lepaskan dia.." kata umi marah sambil menarik zahra dari pelukan ku. "Pergi kau dari sini...,,,aku tak ingin lagi melihat mu ada di sini." lanjut umi sambil berlalu ke dalam. Saat itu ku hanya terpaku dan tak mampu berbuat apa apa lagi. "Tapi umi, ada apa ini?" tanya ku sambil mengejar umi. "Sudahlah umi tahu kamu kan yang melakukan perbuatan bejat itu" kata umi sambil membanting pintu kamarnya. "Astagfirlahaladim...itu fitnah umi, buktinya Albi di bebasin sama polisi karena memang Albi gak salah."Jelasku di balik pintu kamar umi. "Pergi kau...pergi...pergiiiiiiiiiiiiiiiiiii........." teriak umi dari dalam kamar. Dan terdengar riuh di luar sana, ada apa lagi ini? kata ku dalam hati. "Usir sang penzina... usir sang penzinah!!!" teriak seorang yang ku kenal siapa dia. Tapi apa daya semua yang ku lakukan kala itu sia sia. Mereka seakan alergi mendengar penjelasan dan cerita ku yang sebenarnya. Dengan berat hati ku segera pergi dari sana. Yah... inilah akibat fitnah yang nyata. Ternyata sebelum aku bertemu dengan gadis malang di gubuk itu, rangga telah terlebih dulu datang ke rumah dan membuat cerita palsu kepada umi dan semua tetangga ku.<br />
<br />
Dengan berat dan sakit sekali hati ini ku tinggal kan tempat kediaman ku yang selama aku menghirup napas di muka bumi ini tak pernah ku tinggal pergi. Namun sekarang entah apa yang terjadi sungguh ku tak mengerti. Semua cerita dan cinta ku dengan Andin tak lagi ada tujuan. Tak ada secuil kabar dari mereka yang dulu menyayangi ku. Segera ku bertolak ke Ibu kota, menemui kawan lama ku yang sekarang sukses disana. Nampak ia sangat prihatin dengan semua yang ku alami. Seiring berjalannya waktu, ku juga berhasil sepertinya. Dan belum genap dua bulan ku menjabat sebagai manager di salah satu perusahan di sana, perusahaan sudah memberi ku surat tugas untuk mengelolah cabang yang ada di negeri Ging Seng, Korea. Berat hati ku tinggal kan negeri tercinta ini. Belum lagi beban pikiran tentang fitnah itu tak kunjung menghilang dari kepala ku. Jadilah ku berangkat ke korea bersama salah seorang staf terbaik ku. Semua bisa di katakan hampir sempurna, mulai dari cabang perusahaan yang ku kelolah kini menumbuhkan cabang cabang baru yang super super sibuk setiap harinya. Luar biasa sekali hidup di negeri orang dan menjadi minoritas di sana. Sungguh terasa bermakna sekali setiap apa yang kita lakukan sebagai orang minoritas. "Subhanallah..." Banyak sekali cerita yang menggugah hati saat di sana. Mulai pertemuan ku dengan Anisa gadis soleha yang menjadi aktivis mesjid di korea. Dan banyak cerita tentang menyaksikan banyak orang korea yang menjadi muallaf. Subhanallah... Islam benar benar rahmatan lil alamin... Semua terasa indah dan akan menjadi sebuah pelajaran bermakna dalam hidup ini. Sampai ku terima telepon dari Zahra adik ku yang memberi kabar kalau umi sedang sakit dan ingin aku pulang segera.<br />
<br />
Bis melaju dengan kencang menerobos gelapnya malam. Tak ada lagi suara perbincangan dari sesama penumpang seperti satu jam lalu. Semua telah terlelap dalam tidur masing masing. Ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 11.45 malam. Hampir tengah malam aku masih saja belum merasa ngantuk. Dari tadi sore sms Zahra telah ribuan kali sampai di HP ku. "Abang sekarang sudah sampai dimana?" ya, kira kira begitulah isi dari pesan zahra setiap jam nya. "Andai saja tadi taxi yang ku tumpangi tak bocor bannya, pasti aku sekarang sudah hampir sampai rumah" gerutu ku dalam hati. Ku coba lelapkan mata ini. Namun semua sia sia. Perasaan ku tambah tak karuan. Selalu saja bayang bayang umi ada di setiap ku tutup mata ini. Bayangang umi yang terbaring lemah di tempat tidurnya. Biasanya jika umi sakit selalu aku yang merawatnya. Tak ku ijinkan adik ku zahra menemui umi jika kondisi umi sedang tidak baik. Semua pekerjaan rumah selalu aku yang mengerjakan jika umi sedang sakit. Tapi sekarang entah "siapa" yang merawat umi, aku tahu zahra masih bukan saatnya umtuk menjadi seorang yang dewasa. Pasti umi tetap memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan rumah hingga ia sampai sakit parah seperti ini.<br />
<br />
Semua ha itu berbutar dalam otak ku hingga tak kusadar aku telah sampai di terminal terakhir, ya terminal kota ku. Tepat pukul 04.00 pagi aku turun dari bis yang mengantar ku. Ku coba menenangkan diri sejenak di deretan kursi yang tersedia disana. Terdengar suara adzan dari kejahuan. Segera ku beranjak ke musollah di terminal itu. Subuh itu ku solat berjamaah bersama beberapa penumpang yang sebis dengan ku tadi. Selesai solat dan wirit segera ku berlalu dan mencari tukang ojek yang sudah mangkal di pintu depan terminal. Subhanallah... inilah pencari rejeki sejati, di pagi buta ia telah siap mencari rejeki Ilahi. Ku sewa dua motor, untuk membawa ku dan tas dan koper ku. Dalam detik detik menuju rumah, hati ku terasa sesak. Aku seakan sulit bernafas. Padahal sudah beberapa hari ini aku tidak minum minuman yang bersoda. Ya Allah ada apa ini??? Ku suruh tukang ojek tadi untuk menambah kecepatan motornya. Dan tibalah aku di depan rumah. Sepi dan sunyi terasa saat pertama ku kembali ke sana. Segera ku bayar tukang ojek tadi. Ku buka pagar depan rumah ku. Warna cat nya masih sama, ya umi tak pernah menggantinya. Segera ku berlari masuk. Ku ketok pintu depan rumah.... "Asalamualaikum.....umi, Albi datang" kata ku mengucap salam. Belum beberapa detik pintu rumah ku telah terbuka. "Waa'laikumsalam bang albi..." jawab zahra dan langsung memeluk ku. "Zahra rindu sekali sama abang" lanjutnya masih erat memeluk ku dan kini ia mulai menitikan air mata. "Iya, abang juga rindu sekali sama kamu dan umi. ohya, sekarang mana umi..." jawab ku juga tak mampu lagi membendung emosi haru ini. "umi di kamar bang, dari tadi malam zahra nunggu abang di sofa depan" jelas adik ku. Ku berlalu dari sana dan segera naik ke lantai dua dimana kamar umi berada. Dengan rasa haru ku ketok pintu kamar umi. "Asalamualaikum umi, ini Albi sudah datang..." kata ku tak kuasa menahan air mata ini. Ku segera buka pintu kamar umi. Ya seperti yang ku duga, wajah yang mulai kriput itu sekarang tengah terbaring lemah tak berdaya. Namun ku masih melihat senyum indah itu di matanya. Segera ku cium tangan umi dan meminta maaf padanya. Benar benar momen yang "Luar biasa" kala itu. Allah memang telah merencanakan semua alur cerita manusia itu berbeda beda. Ku bersimpuh di samping tempat tidur umi seraya mencium tangannya dan meminta maaf. Ku lihat umi ikut menangis dan membelai kepala ku. Subhanallah, belaian ini masih terasa hangat ku rasa. "umi albi minta maaf...albi salah...telah meninggalkan umi selama ini. Albi telah ingkar janji sama almarhum abi untuk selalu ada menjaga umi dan zahra. Albi menyesal umi." Tangis ku mulai pecah. Ku lihat umi berusaha untuk duduk. Segera ku bantu dia. "Duduk lah di sini Albi!" perintahnya pada ku masih dengan senyuman itu. Segera ku duduk di pinggir tempat tidur umi. Air mata ku dan air matanya masih saja mengalir. Entah kenapa umi meletakkan kepalanya di pengkuan ku dan ku masih melihat senyum itu di wajah tuaanya. "Umi juga ingin meminta maaf pada mu. Tak sepantasnya umi mendengar omongan orang dan mempercayainya. Umi ingin sekali di saat terakhir umi, umi bisa menghadap Allah di pangkuan mu Albi." "Astagfirlah umi.... umi tak boleh bicara seperti itu........" kata ku dan semakin tumpahlah air mata ini. "Jaga adik mu lebih dari abi dan umi menjaga mu" kata umi masih dengan senyum yang kian melemah dan seakan ia melawan sebuah kesakitan. Zahra yang dari tadi di depan pitu kamar umi segera mendekat dan naik di sebelah umi. Air mata kami tak mampu lagi kita bendung. "Ikhlaskan kepergian umi, tangisi umi hari ini saja. Esok dan esok dan seterusnya, jangan kau tangisi umi lagi. Kirimkan doa jika kau rindi pada umi dan abi." "A....ll.....a.....h...." dengan tertatih umi mengucapkan asma ALLAH di terakhir napasnya. "Umi.......Albi masih ingin melepas rindu dengan umi" kata ku sambil memeluknya. "Umi kenapa umi tega tinggalkan zahra" ucap zahnya dengan memeluk umi erat.<br />
<br />
Hari itu adalah hari terakhir aku bertemu dengan malaikat yang telah mengikhlaskan kasih dan sayangnya untuk ku. Meskipun hanya beberapa menit berada di dekatnya, aku sangat sangat bersyukur masih bisa meminta maaf padanya. Mengiri hembusan nafas terakhirnya. Dan mengantarkanya ke peristirahatan terakhirnya. Terimakasih Ya Allah Engkau Memang penuh kasih dan sayang! Terimakasih ya Allah... Sungguh sempurna rencana Mu. Ya ku tahu, segala apa yang telah terjadi pada ku adalah sebuah kebaikan untuk ku. Dan ku percaya semua pasti indah pada waktunya, ya kelak di akhirat. Selang beberapa bulan semenjak kepergian umi, zahra tampak tak bersemangat lagi melewati hari harinya. Sekolahnya pun tak senormal dulu, ia sering absen dengan alasan sakit. Dan ku putuskan untuk membawanya ke Negeri ging seng. Ku ingin dia melupakan sejenak kisah pedih ini. Ku ingin dia bangkit dan mampu tegar menjalani hidup ini. Dan ku telah berjanji pada diri ku dan almarhum abi dan umi untuk menjaga zahra dan menyayanginya dengan setulus hati ku. Ya dialah amanah terakhir kedua orang tua ku yang harus aku jaga dan ku rawat. Biarlah cerita sedih atas kepergian abi dan umi hanya menjadi cerita di balik sebuah kebahagiaan. Selamat Jalan Umi... Albi minta maaf.... :(</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-73105850272359528022012-12-25T09:30:00.000+07:002014-03-03T09:56:24.430+07:00Puisi Lamunan Ku di Sore Hari<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<i><span style="font-size: x-large;">Lamunan Ku di Sore Hari</span></i></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikVRM76GpFouo1eWinN4N2qyvr1WKdOdRj8mpTk843vbuyBPeQytUV1v0Hf1j_-2e3ecGjJLBxmr44cRvCjQ1wX0wokvaepIcpqTn1wiwbMvpYV_YYfUpMYMEjcp5FNDrs160Vg17Pdjl8/s1600/SDC12004.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikVRM76GpFouo1eWinN4N2qyvr1WKdOdRj8mpTk843vbuyBPeQytUV1v0Hf1j_-2e3ecGjJLBxmr44cRvCjQ1wX0wokvaepIcpqTn1wiwbMvpYV_YYfUpMYMEjcp5FNDrs160Vg17Pdjl8/s1600/SDC12004.JPG" height="480" width="640" /></a></div>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Desir semilir angin sore mengajak ku untuk memuji wajah mu yang elok</span><span style="font-size: small;"> </span></span></h2>
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Wajah yang indah laksana purnama terbayang dalam mimpi dan nyata ku</span></span></h2>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Harum tubuh mu yang manis menutupi harum berjuta bunga di taman</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Sepoi suara mu yang merdu menggetarkan jiwa dan raga ku</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Kau lah wanita terindah dalam hidup ku</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Penyejuk dalam sanubari berirama seiring detak nadi</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Kau ciptakan melodi cinta yang abadi</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Ku rasakan indahnya tubuh mu dalam bayang ku</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Terukir jelas dalam setiap mimpi ku</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Rambut terurai menambah pesona diri mu</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Terbuai terhanyut ku dalam bayang semu itu</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Melayang lamunan ku jauh pada mu</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Tergambar senyum indah yang menawan membuat ku rapuh dalam berpikir</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Kau sungguh indah dan sempurna untuk ku jaga</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Sinar wajah mu menghapus ragu ku</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Pesona senyum mu memabukkan hati ku</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Indah mata mu membuat ku jauh pikirkan mu</span><br />
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Dan tergelincirnya wajar buat ku sadar untuk berlalu dari lamunan ku... :) </span></div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-28366015678871573062012-12-20T12:40:00.000+07:002014-03-03T09:58:27.650+07:00Puisi Takdir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><b>Takdir</b></span></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRlAZiJp1U4cctQ8mlbfUTwY42n7F_19vPqouWNA6w8fl83gL8wZbVDFCXMZTrp_1wP0dTDs5tyLln6L9HI1vmmYx8wbzLJnVARKqKiZ0jxgHcI_AZ992bvQ-YefJmb2Lzvzb1kNuA8qX3/s1600/rrr.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRlAZiJp1U4cctQ8mlbfUTwY42n7F_19vPqouWNA6w8fl83gL8wZbVDFCXMZTrp_1wP0dTDs5tyLln6L9HI1vmmYx8wbzLJnVARKqKiZ0jxgHcI_AZ992bvQ-YefJmb2Lzvzb1kNuA8qX3/s1600/rrr.jpg" height="425" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<span style="font-size: small;">Semua yang ada di alam ini berjalan sesuai takdir dariNya</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Ada takdir yang nyata dan pasti</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Dan ada takdir maya dan semu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Air di takdirkan untuk mengalir</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Angin di takdirkan untuk bertiup</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Matahari di takdirkan untuk bersinar</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Dan lautan di takdirkan untuk berombak</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Semua itu nyata dan pasti</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Namun bagaimana dengan cinta ini</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Cinta yang mengisi separuh hati</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Sempat ku berpikir tak pasti</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Namun inilah takdir ku</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Takdir untuk mengisi hati mu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Takdir tun mencintai mu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Dan takdir untuk membuatmu bahagia selalu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Seperti takdir bintang hiasi malam</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Begitu pula diri ku tuk hiasi hati mu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Seperti takdir karang tuk jaga lautan</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Begitulah aku tuk jaga diri mu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Takdir ku cintai mu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Takdir mu cintai ku</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Takdir kita selalu bersatu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Selaras dengan detak waktu </span></div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-65717861848643200022012-12-19T14:02:00.000+07:002014-03-03T10:09:23.094+07:00Puisi Cerita Hati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><u>Cerita</u> <u>Hati</u><u> </u></span></h2>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAwkVGOox-nhRek_db-7Bt41qAEm6FqFTI4So2Z-VtcyBTiBlFjMqNgwXsqZChw475ZQS68ZJJqyINU2FNrViud2EibeyMF7Qn3Eeso7Yue5UYpobQUXXqEzSKx5BLUd95aaq-nIrJnBxx/s1600/merindu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAwkVGOox-nhRek_db-7Bt41qAEm6FqFTI4So2Z-VtcyBTiBlFjMqNgwXsqZChw475ZQS68ZJJqyINU2FNrViud2EibeyMF7Qn3Eeso7Yue5UYpobQUXXqEzSKx5BLUd95aaq-nIrJnBxx/s1600/merindu.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Fajar indah di pagi buta</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Menerjang gelap dengan perkasa</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Ku ingin bisikkan cerita</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Cerita hati untuk dia yang di sana</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Indah senyum di bibirnya</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Laksana mutiara yang berbicara</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Menembus meresap dalam dada</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Buat hati tak kuasa menahan bahagia</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Hati bergejolak dalam dada</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Tak mampu menampung derasnya cinta</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Cinta yang tak pernah berbicara</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Namun terdengar di palung hati nun jauh di sana</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Semua yang indah ada padanya</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Di sini ku hanya bisa memuja tanpa kata</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Ku tuliskan sebuah pesan pada rasa</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Rasa hati yang tak bermakna</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Akankah engkau dengar semua ini</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Akankah engkau lihat cinta ini</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Haruskah ku teriak dalam hati</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Sudahlah! Biar cerita ini ku simpan sendiri </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-33656468015896673552012-12-19T08:45:00.002+07:002014-03-05T08:56:07.221+07:00Puisi Aku Tak Mampu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<u><span style="font-size: x-large;">Aku Tanpa Kamu </span></u></h2>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi765HmVksk13ptQDBzJ3Ix3C6FNYXhbiC3-jYS7OcISwPthT1t24ZzWCVqBPQPO23Jv24b7GKdmrCgOrOPk-ny8LxF9CAPsuVCRpMUNX4Iky5k9f1NwvAzc7gii7K2hjb-L1E7_jCP52tA/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi765HmVksk13ptQDBzJ3Ix3C6FNYXhbiC3-jYS7OcISwPthT1t24ZzWCVqBPQPO23Jv24b7GKdmrCgOrOPk-ny8LxF9CAPsuVCRpMUNX4Iky5k9f1NwvAzc7gii7K2hjb-L1E7_jCP52tA/s1600/images.jpeg" height="260" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Indahnya venus senja seakan tak berarti tanpa kau disisi</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Fajar mentari pagi tak mampu hias hati sendiri</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Aku di sini bagai bentangan pasir di lautan</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Sunyi akan kehilangan ombak mu yang pergi</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Lapisan hati meleleh menyisakan inti</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Aku di sini tanpa mu tiada arti</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Ku terombang ambing dalam arus sepi</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Menjatuhkan butir butir air di pipi</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Sejenak ku berpikir tuk jadi kumolonimbus</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Berderu hujani mu dengan ribuan air mata</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Namun semua bagai mimpi semu abadi</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Tak kan tercapai oleh diri tak berarti</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Sadarkah bila ku tanpa mu</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Tersudut ku di ruang hampa tiada celah</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Berselimut sedih akan kepergian mu</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Berteman sunyi hati yang lelah</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Tanpa sadar ku mengucap nama mu</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Tanpa sadar ku mendengar suara mu</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Tanpa sadar bayangan mu pun hadir di benak ku</span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: small;">Ya... Beginilah aku tanpa mu </span></span></div>
<h2 style="text-align: right;">
</h2>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-67519924294774728992012-12-18T10:58:00.000+07:002014-03-05T09:02:21.723+07:00Puisi KASIH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<u><span style="font-size: x-large;"><b>KASIH</b></span></u></h2>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR2eSi2tZEkDzCHfLcnrMqK2ctgmiBls5g9a3IV0qZG5lGTlQ2g7TkQuwprPd1Jhkw0vMHyQzCsl66xdS4QaInBzmOlML6Pq_cLEfC5gFuSWpEPAryj8A-YyMCM1dFP5ITzA-RMK_ORaEi/s1600/WC6-300x219.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR2eSi2tZEkDzCHfLcnrMqK2ctgmiBls5g9a3IV0qZG5lGTlQ2g7TkQuwprPd1Jhkw0vMHyQzCsl66xdS4QaInBzmOlML6Pq_cLEfC5gFuSWpEPAryj8A-YyMCM1dFP5ITzA-RMK_ORaEi/s1600/WC6-300x219.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Kasih...</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Kau laksana samudera luas terbentang bebas berlayar dengan cinta</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Aku di sini hanya pantai berpasir yang bertepi dengan bekal kesetiaan</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Kasih...</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Tahukah engkau segala yang indah dan manis ku persembahkan hanya untuk mu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Dan segala yang buruk dan pahit biarlah ku simpan untuk diri ku</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Kasih...</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Aku cintai mu dengan ketulusan hati</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Berbingkai kejernihan jiwa dan rasa</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Meski ku harus puas hanya sekadar mencintai mu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Kasih...</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Sadarkah dirimu?</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Di sini ku berjuang melawan perasaan yang menderu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Menutup semua jendela hati agar ku tak dapat memandang mu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Ku diam bukan berarti ku mau merelakan mu</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Ku ingkari hati demi satu tujuan pasti</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Kebahagiaan mu lah yang paling berarti</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">:( </span></div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-50624163133184792122012-12-18T08:45:00.003+07:002014-03-05T09:09:46.550+07:00Puisi Rasakan Rindu Ku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><span style="font-weight: normal;">Rasakan Rinduku!</span></span></h2>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFCF_mCawD8AbCMjTpBywZ5mFNZCyUaGxpQv3f17sTZ92uNXgcngJJ8vt2r1GX_HY_ZPpIB83ZZY2IOFOlhfynEMt0VYLYj_GfxwDKLupc1x3eIDAAhV69UKOc44ssreih3DqmO7J8ur4l/s1600/watever-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFCF_mCawD8AbCMjTpBywZ5mFNZCyUaGxpQv3f17sTZ92uNXgcngJJ8vt2r1GX_HY_ZPpIB83ZZY2IOFOlhfynEMt0VYLYj_GfxwDKLupc1x3eIDAAhV69UKOc44ssreih3DqmO7J8ur4l/s1600/watever-1.jpg" height="472" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Ku sandarkan rasa lelah hati ini pada gunung tak berkasih</span><br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Agar kau tahu ku telah letih menunggu akan hadir mu di sini</span><br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Rinduku menjalar pada pilar pilar hati tanpa batas</span><br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Ku lempar hasrat kecewa ku pada laut lepas tanpa suara</span><br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Sebab ku tak mengerti kapan kita kan berjumpa</span><br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Ku lukiskan rasa sedih ku pada langit tak bertiang</span><br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Agar kau lihat ku tersiksa di sini tanpa mu</span><br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Ku layangkan pesan pada angin yang bertiup jelajahi malam</span><br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">Agar kau dengar suara hati ku yang telah jemu menunggu mu</span><br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #cc0000;"><span style="color: black;">Tidakkah engkau merasakan rindu ku???</span> </span></span></div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-83736130470723664652012-12-16T09:28:00.001+07:002014-03-05T09:25:25.436+07:00Puisi Wanita-Wanita Surga<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;">" <u>Wanita Wanita Surga</u> "</span></h2>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirquw2YT-3u4XqaiIPgJk7IcCTMA57o-UwJcfpwBix7HaHgPIgaoH9rnGhsOS2oHYsKFb2prClQjWOMUAHvHZWSQKe9whjaWY0TJJ8moggApkCG3oiKf3Pkr3qIK36LMRkGxaptePLZrvx/s1600/sarie-sukkie-foto-animasi-muslimah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirquw2YT-3u4XqaiIPgJk7IcCTMA57o-UwJcfpwBix7HaHgPIgaoH9rnGhsOS2oHYsKFb2prClQjWOMUAHvHZWSQKe9whjaWY0TJJ8moggApkCG3oiKf3Pkr3qIK36LMRkGxaptePLZrvx/s1600/sarie-sukkie-foto-animasi-muslimah.jpg" height="523" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Paras cantik hiasi hatimu yang teduh<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Hati dan jiwa bersih mu memudarkan gelapnya cinta<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Cinta yang mampu membuat dirimu terluka<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Kau ikuti tuntunan iman tanpa peduli arus zaman<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Kau sirami nurani dengan lembutnya ayat Ilahi<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Begitu kau jaga dirimu dengan balutan kasih<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Sempurnalah hidupmu wahai wanita wanita surga<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Kau lah malaikat bagi nyawa nyawa baru di dunia ini<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Kau lah pancuran kasih sayang Tuhan untuk jiwa jiwa yang kau lahirkan<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Cinta dan kasihmu tak terbatas walau masa telah tuntas<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Kau laksana cerminan surga dalam dunia<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Kau ikhlaskan jiwa dan hatimu untuk mereka yang kau cintai<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
Sempurnalah hidupmu wahai wanita wanita surga</div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2104521896897857724.post-2567168870304661612012-12-10T14:04:00.000+07:002014-03-05T09:31:31.524+07:00Puisi Cinta Vs Sayang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><u><i><b>Cinta dan Sayang</b></i></u></span></h2>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwlSdS-ieN3Xk9bkQxBN-Q504W_4WZVXaUEeodk5Psx0_xVh17eE91G_YfLB01HxAhEQtMx1s2JeQWP2Q0DmgDGzFe6t562fIxAI9eCaprLR1hkZBFmzgt106QUbI9xMF6adFKRjXyhoML/s1600/images1.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwlSdS-ieN3Xk9bkQxBN-Q504W_4WZVXaUEeodk5Psx0_xVh17eE91G_YfLB01HxAhEQtMx1s2JeQWP2Q0DmgDGzFe6t562fIxAI9eCaprLR1hkZBFmzgt106QUbI9xMF6adFKRjXyhoML/s1600/images1.jpeg" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Kekuatan tiada tara yang terasa dalam raga</div>
<div style="text-align: left;">
Menembus ke dalam sukma dan terpateri di relung jiwa</div>
<div style="text-align: left;">
Semua tak kan ku lupa apa yang telah kita rasa</div>
<div style="text-align: left;">
Susah senang bersama dalam sebuah masa</div>
<div style="text-align: left;">
Waktu begitu cepat berlalu hingga kita tak sadari semua itu</div>
<div style="text-align: left;">
Kini yang ada hanya arah yang tak tentu</div>
<div style="text-align: left;">
Namun aku yakin kita mampu lalui itu</div>
<div style="text-align: left;">
Jika aku dan kau saling bersatu</div>
<div style="text-align: left;">
Pastilah kita dapat jalan yang baru yang tak semua orang tahu</div>
<div style="text-align: left;">
Ku harap beribu nyata datang<br />
membawa berjuta bintang dan indahnya bulan<br />
yang kan iringi kita dalam semesta alam.... </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
TENTANG RINDUhttp://www.blogger.com/profile/00329707048120811189noreply@blogger.com0